https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2020/03/31/Gubernur-DKI-Jakarta-Anies-Baswedan-dan-Kepala-BNPB-Doni-Monardo-2020_03_31-20_50_44_1403bf665228a278f4c5a818d94b6c81_960x640_thumb.jpg
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB Doni Monardo (kanan) di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Anies menyebut 60% warga Jakarta berada di rumah selama PSBB.ANTARA FOTO/Dewanto Samodro

Anies Sebut Perpanjangan PSSB Fase Menentukan untuk Mulai New Normal

Anies menyatakan masa PSBB yang berakhir 4 Juni 2020 akan menentukan apakah kebijakan tersebut dihentikan atau diperpanjang untuk mencegah Covid-19.

by

SOROT : Krisis Virus Corona

Pantau Data dan Informasi terbaru Covid-19 di Indonesia pada microsite Katadata ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni 2020 merupakan fase menentukan. Jika angka pasien Covid-19 turun, warga Jakarta bisa masuk fase new normal

Menurut Anies, jika masyarakat bisa tertib, PSBB Jakarta kemungkinan dicabut pada 4 Juni 2020. "Sehingga kita bisa melakukan transisi menuju kehidupan normal baru,"kata Anies dalam konferensi video, Senin (25/5).

Sebaliknya, jika angka penularan Covid-19 di Jakarta masih meningkat, PSBB akan dilanjutkan kembali. Berdasarkan hasil penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 60% warga ibu kota tak bepergian selama PSBB. 

Selain itu, tercatat pengguna kendaraan pribadi di Jakarta turun 45%. Kemudian, penumpang MRT hanya mencapai 5% dan bus sebesar 10%-12% dari kapasitas.

Di sisi lain, Anies mengingatkan masyarakat yang telah bepergian ke luar Jakarta agar tidak kembali ke ibu kota. Jika memang memiliki kepentingan di DKI, ia menegaskan agar orang yang berkepentingan membawa persayaratan lengkap saat memasuki wilayah Jakarta.

"Jika tidak, silahkan pulang kembali," katanya.

(Baca: Video: Bagaimana New Normal di Tengah Pandemi Corona ? )

Mengutip website resmi perkembangan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, kasus terkonfirmasi positif virus corona hingga pukul 17.58 WIB mencapai 6.628 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 2.044 orang atau 31% dirawat, 1.648 orang atau 25% sembuh, 506 orang atau 7% meninggal, dan 2.430 orang atau 37% menjalankan isolasi mandiri.

Tercatat pula, 27.281 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Sebanyak 297 orang atau 1% dari total ODP DKI Jakarta masih berada dalam proses pemantauan. Sedangkan 26.984 orang atau 99% telah selesai dipantau.

ODP merupakan orang dengan gejala demam di atas 38 derajat celcius atau memiliki riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia, dan memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau wilayah yang melaporkan transmisi lokal.

Kemudian, 8.987 orang di DKI Jakarta berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Dari total PDP, 722 orang atau 8% masih dirawat, 8.265 orang atau 92% sudah pulang dan sehat.

PDP merupakan orang yang mengalami gejala demam di atas 38 derajat celcius atau memiliki riwayat demam, ISPA dan pneumonia ringan hingga berat, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif corona dalam 14 hari terakhir.

(Baca: Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 479, Totalnya Jadi 22.750 Kasus)

Katadata bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 2005 2020 55). Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik di sini untuk info lebih lengkapnya.

Video Pilihan