Bill Gates Diserang Hoaks, Pasang Chip di Vaksin Covid-19
by Redaksi, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Bill Gates jadi sasaran berita palsu atau hoaks dan teori konspirasi tentang virus corona Covid-19. Salah satu yang cukup banyak dipercayai oleh Pendukung Presiden AS Donald Trump adalah ia akan memasang microchip di vaksin corona untuk memata-matai.
Ini adalah hasil survei dari Yahoo News dan YouGov kepada pemirsa Fox News dan pendukung Partai Republican. Survei dilakukan pada Mei 2020. Survei ini melibatkan 1.640 orang dewasa, seperti dilansir dari CNet, Senin (25/5/2020).
Separuh pemirsa Fox News percaya akan teori konspirasi yang menyebut Bill Gates akan pasang microchip di di vaksin corona untuk memata-matai manusia. Selain itu, 40% responden dari pendukung Partai Republican dan pemilih Trump di pemilu 2016 percaya akan teori tersebut.
Sisanya, 26% responden mengatakan teori tersebut palsu dan 31% mengaku ragu dan tidak yakin akan teori konsporasi tersebut. Hingga berita ini diturunkan perwakilan Fox News, Partai Republican, Gedung Putih dan Tim Kampanye Trump 2020 tidak memberikan respons atas survei ini.
Survei ini memaparkan tidak semua orang percaya pada teori konspirasi tersebut. 45% responden independen mengatakan tidak percaya akan teori konspirasi soal Bill Gates dan vaksin.
Bill Gates memang menjadi sasaran utama dari teori konspirasi ini karena keterlibatannya dalam memerangi pandemi di dunia. Di Australia sekelompok anak muda percaya akan teori konspirasi Bill Gates yang menciptakan virus corona dan mencoba mengambil keuntungan akan hal ini.
Bill Gates sendiri berkampanye soal akan adanya penyakit menular pandemi di dunia yang tidak bisa di atas semua negara karena sistem kesehatan yang tak mumpuni disuarakan pendiri Microsoft ini sejak 2014 silam.
Mengutip The Wall Street Journal, Bill Gates sempat menyampaikan kekhawatirannya bahaya pandemi ke pada Donald Trump pada 2016 setelah Trump memenangi pemilu Presiden AS.
Bill Gates sendiri melalui yayasan nirlaba Bill and Melinda Gates berkomitmen menyumbangkan dana US$100 juta untuk memerangi Covid-19 di dunia. Lembaga ini juga menjadi salah satu donatur tetap World Health Organization (WHO).
(roy/roy)