Warga Salat Id Jemaah Saat Pandemi, Anggota Komisi IX Bicara Ketidaktegasan

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2017/05/20/649b24bc-b48f-491a-bcf0-b64e228ba47d_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Saleh Partaonan Daulay (Dok. Istimewa)

Jakarta -

Fraksi PAN Komisi IX DPR RI menanggapi fenomena sejumlah warga di berbagai daerah yang masih menunaikan salat Idul Fitri di masjid meski sudah ada imbauan dari pemerintah terkait larangan salat Id di masjid. Komisi IX menilai ketidakpatuhan masyarakat ini imbas dari ketidaktegasan pemerintah.

"Saya melihat bahwa muaranya adalah ketidaktegasan pemerintah. Sebab, dalam seminggu terakhir bulan Ramadan ada banyak pasar yang dibuka. Masyarakat berbondong-bondong untuk belanja. Aturan PSBB sama sekali diabaikan," kata Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, saat dihubungi, Minggu (24/5/2020).

Saleh menyebut pemerintah cenderung membatasi urusan ibadah masyarakat tapi membiarkan aturan PSBB dilonggarkan di pasar-pasar. Maka menuruntya wajar jika warga membuat keputusan sendiri.

"Keadaan itulah yang dinilai menjadi pemicu. Ada ketidakkonsistenan pemerintah. Pemerintah berupaya melarang dan menegakkan kedisiplinan PSBB bagi warga dalam urusan ibadah. Sementara, di pasar-pasar aturan itu dilonggarkan. Wajar jika masyarakat buat keputusan sendiri," paparnya.

Selain itu, Saleh menyebut banyak keluhan warga yang menyebut justru lebih mudah mengatur PSBB di masjid sementara pemerintah justru melonggarkan pasar. Karena itulah, imbauan pemerintah pun akhirnya tidak didengarkan masyarakat.

"Imbasnya, warga menuntut agar dilonggarkan semua. Termasuk di rumah-rumah ibadah. Ini masalah wibawa, kalau masyarakat sudah tidak patuh, wibawa pemerintah berarti lemah. Tidak bisa mengikat warga dengan aturan dan himbauan," ujar Saleh.

Seperti diketahui sejumlah masjid di berbagai daerah di Indonesia terlihat masih didatangi oleh jemaah untuk menunaikan salat Id. Salah satunya yakni Masjid Al Muhajirin Kelurahan Kayuringin Jaya yang didatangi jemaah salat atas izin Pemerintah Kota Bekasi.

Meski demikian, pihak pengurus masjid menerapkan protokol kesehatan terkait pandemi Corona (COVID-19) di masjid tersebut. Jemaah yang datang dilakukan pengecekan suhu tubuh dan cuci tangan. Bagi yang tidak membawa masker juga diberikan oleh pihak masjid.

Kemudian Masjid Jami Nurul Islam di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, tetap melaksanakan salat Id. Warga memadati masjid ini meski Jakarta masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Jemaah sempat memadati area masjid hingga menutupi ruas jalan. Aturan kepada jemaah untuk membawa sajadah sendiri karena masjid tidak menyediakan alas untuk menghindari COVID-19.

Contoh lainnya yakni warga Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) yang beramai-ramai melaksanakan salat Id di sejumlah masjid. Padahal pemerintah telah mengimbau untuk melaksanakan salat Id di rumah dan tidak ke masjid untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19).

Ada masjid yang pintu masuk dan semua jendelanya ditutupi terpal agar seolah tidak menggelar salat Id. Ada pula yang terang-terangan menggelar salat Id.

(maa/rfs)