Arumi Bachsin dan Emil Dardak Sedih dan Prihatin Melihat Sebagian Masyarakat Tidak Menggunakan Masker

by

Melihat sebagian masyarakat yang tidak patuh menjalankan protokol kesehatan ditengah masa pandemi corona seperti tidak menggunakan masker membuat Arumi Bachsin dan Emil Dardak sedih, miris dan prihatin. Arumi Bachsin dan Emil Dardak mengharapkan agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan demi kebaikan bersama.

https://www.cumicumi.com/uploads/public/5ec/b43/fb2/5ecb43fb24702846128965.jpg

“Tanggapan melihat sebagaian masyarakat yang masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan jawabannya addduhhh, ga bisa diungkapkan dengan kata kata ya melihat perilaku sebagian masyarakat seperti itu ya ga pakai masker ke mall karena kalau saya lihat dan pantau dari sosial media ya saya sedih ya miris iya prihatin juga iya tetapi juga saya bisa mengerti ya apalagi momen lebaran ini kan momen yang sangat sakral ya bagi umat Islam tapi tidak bisa kita pungkiri kalau kita tidak bisa memikirkan untuk diri kita sendiri karena apapun yang kita lakukan bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi juga untuk anak istri dan suami kita jadi kepedulian sangat kita butuhkan untuk saat ini. Jadi solidaritas sangat kita perlukan sampai solidaritas ekonomi juga.” ujar Arumi Bachsin dan Emil Dardak.

Membayangkan merayakan lebaran ditengah masa pandemi corona sungguh tak pernah dibayangkan oleh Arumi Bachsin dan Emil Dardak. Sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak berusaha sekuat mungkin untuk menekan penyebaran virus corona didaerah wailayah Jawa Timur.

https://www.cumicumi.com/uploads/public/5ec/b44/27b/5ecb4427bc880000719086.jpg

“Ya pasti kita ga pernah membayangkan ya menjalani lebaran dimasa pandemi corona pastinya. Ini kan semua orang ga pernah ada yang punya pengalaman ya menghadapi pandemi corona. Dan saya dari sisi Pemerintahan di momen Idul Fitri ini menjadi momen yang sangat menantang untuk kita untuk menekan penyebaran covid-19 karena kebayang kan orang berjubel pada mudik di momen Idul Fitri ini kan itu beresiko banget. Kenyataannya waktu sebelum ada larangan yang masuk ke Jawa Timur semenjak masa stay at home itu 160 ribu penumpang. Kemudian di tanggal 5 Mei kemarin angkanya total mejadi 460 ribuan penumpang. Nah ini banyak yang datang ya tapi artinya kalau tidak dibatasi bisa menjadi 1,5 jutaan penumpang yang dari Jabodetabek kemudian masuk ke Jawa Timur jadi kita benar benar tidak menyangka merayakan hari raya di masa pandemi corona.” Ujar Arumi Bachsin dan Emil Dardak.