https://statik.tempo.co/data/2020/05/20/id_939605/939605_720.jpg
Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

LaporCovid-19: Idul Fitri Berdamai dengan Sesama, Bukan Corona

by

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Warga Lapor Covid-19 mengirimkan pesan penyemangat di Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah yang berlangsung di tengah pandemi ini. "Kita harus saling bermaafan dan berdamai dengan sesama, bukan virus Corona," ujar salah satu Inisiator Koalisi Warga Lapor Covid-19, Irma Hidayana, Senin, 25 Mei 2020.

Menurut Irma, Hari Raya Idul Fitri 1414 H ini merupakan momentum kemenangan sekaligus ujian bagi sebagian besar umat muslim di Indonesia, karena harus ikhlas tidak melakukan tradisi kumpul bersama sanak-saudara karena masih menyebarnya virus Corona.

"Perjuangan kita belum berakhir," ujar Irma bersama para tokoh publik dan relawan LaporCovid-19. Di hari fitri ini, kita juga harus mengingat saudara-saudara kita yang masih berjuang di rumah sakit, bahkan yang telah mendahului kita karena nyawa mereka direnggut Covid-19.

Setelah selama hampir tiga bulan penuh setelah diumumkannya kasus pertama Covid-19 di Indonesia awal Maret lalu, jumlah kasus dan sebaran orang yang terinfeksi penyakit ini semakin banyak. Laporan Gugus Tugas Covid-19 hingga 23 Mei 2020, Covid-19 menginfeksi 21.745 dan menewaskan terdapat 1.351 orang.

Laporcovid-19.org, platform berbagai data dan informasi warga, menemukan jumlah kematian orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 3,5 kali lebih banyak dibandingkan pasien positif yang meninggal, yang diumumkan pemerintah.

Banyaknya PDP dan ODP yang meninggal dan tidak dilaporkan resmi ini dinilai tidak bisa dilepaskan dari kurangnya dan terlambatnya pemeriksaan Corona di Indonesia. Sekalipun saat ini mulai ada peningkatan, namun tes massal harus terus diperjuangkan dan penelusuran kontak terus diperketat.

"Kita tidak bisa berdamai dengan Covid-19, apalagi menyerah," ujar para relawan LaporCovid-19. Relawan mengajak masyarakat terus berjuang bersama-sama melawan pandemi ini. “Kita tidak bisa membiarkan tenaga kesehatan berjuang sendiri.”