Presiden Austria Minta Maaf Karena Langgar Jam Malam Corona di Restoran

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2017/04/28/ca2688de-029a-4fca-9d90-980f9af11065_43.jpg?w=700&q=90
Foto: Presiden Austria Alexander Van der Bellen (Ist.)

Wina -

Presiden Austria Alexander Van der Bellen meminta maaf kepada publik setelah melanggar jam malam untuk antisipasi penyebaran virus Corona di negaranya. Pada hari Minggu lalu, Van der Bellen kedapatan di sebuah restoran melewati pukul 11 malam.

"Saya keluar untuk pertama kalinya sejak lockdown dengan dua teman dan istri saya," kata Van der Bellen melalui cuitan akun Twitternya, seperti dilansir AFP, Senin (25/5/2020).

"Kami kemudian lupa waktu saat mengobrol," tambahnya.

Van der Bellen pun meminta maaf atas tindakannya tersebut. Dia mengakui kesalahannya melanggar jam malam di Austria.

"Aku benar-benar minta maaf. Itu kesalahan," ucap Van der Bellen.

Kicauan tweet Van der Bellen terhubung dengan sebuah artikel di surat kabar Kurier yang menunjukkan patroli polisi menemukan presiden dan istrinya di teras sebuah restoran Italia di pusat Kota Wina tak lama setelah tengah malam pada Minggu pagi.

Austria melakukan lockdown relatif awal dan ketat untuk memerangi virus Corona pada pertengahan Maret, tetapi telah secara progresif mengangkat pembatasan sejak pertengahan April, sementara jumlah infeksi tetap rendah. Pekan lalu, restoran dan kafe diizinkan untuk buka kembali, tetapi harus mengikuti serangkaian aturan baru, salah satunya adalah jam malam.

Pemilik restoran mengatakan kepada surat kabar Krone bahwa ia yakin telah mengikuti peraturan dengan menghentikan layanan pada pukul 11 malam, tetapi ia mengira pelanggan diizinkan untuk tetap berada di teras melewati waktu, jika pelanggan mau.

Restoran itu berpotensi didenda karena melanggar pembatasan baru dan Van der Bellen mengatakan dia akan 'bertanggung jawab' jika pemilik restoran menderita kerugian akibat insiden tersebut.

Populasi Austria dari 8,8 juta orang telah terhindar dari pandemi Corona, sejauh ini dengan 640 kematian dari 16.453 kasus yang terdaftar pada hari Minggu.

(rfs/rfs)