https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/01/12/d13d5f8e-1e04-4f33-af8a-7e3a705e870a_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: CNBC

Gegara Covid-19 AS-China Perang Dingin, Bakal Terjadi WW3?

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Virus corona (covid-19) jadi pemicu memburuknya hubungan China dan Amerika Serikat (AS). Dua negara dengan ekonomi terkuat dunia tersebut menuju ambang "perang dingin" yang dibalut dengan isu kesehatan.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Washington telah terinfeksi "virus politik" dan terus menyerang China. Akan tetapi di saat yang sama, menawarkan perdamaian bahwa AS akan terbuka pada upaya internasional untuk menemukan sumber dari virus corona.

"Sudah menjadi perhatian kami bahwa beberapa kekuatan politik di AS menyabotase hubungan China-AS, dan mendorong kedua negara kami pada perang dingin baru," katanya kepada wartawan, dilansir dari AFP, Senin (25/05/2020).

Secara global, angka kematian akibat virus corona mencapai 342.000 korban jiwa, dan lebih dari 5,3 juta orang terinfeksi. Dalam perkembangannya, China menilai masalah ini dipolitisasi Presiden AS Donald Trump yang menuduh Beijing kurang transparan dalam menangani dan menyampaikan penyebab munculnya covid-19. 

Trump juga menggelindingan bola liar terakait teori virus ini, yang disebut bocor dari laboratorium dengan keamanan maksimum di China.

Wang Yi mengecam tuduhan tersebut dan menyebut politisi AS tersebut "mengarang rumor" tentang asal virus dan "menstigmatisasi China".

"China terbuka untuk bekerja sama dengan komunitas ilmiah internasional untuk mencari sumber virus," kata Wang Yi.

"Pada saat yang sama kami percaya bahwa ini harus profesional, adil, dan konstruktif," tambahnya.

Di AS, saat ini angka kematian mendekati 100.000, Trump telah secara agresif mendorong untuk membuka kembali perekonomian, menentang nasihat para ahli kesehatan.

Selain masalah perekonomian, pandemi ini juga membuat orang-orang harus tinggal di rumah selama masa Ramadhan dan Idul Fitri demi menekan penyebaran virus. Meski Masjid di Perancis menyatakan akan membuka layanan bertaham mulai 3 Juni.

Di Pakistan, ribuan orang berkumpul di masjid-masjid, tetapi perayaan diredam oleh jatuhnya pesawat penumpang pada hari Jumat di lingkungan perumahan di Karachi, menewaskan 97 penumpang.

Media Inggris, Dawn, mengatakan kecelakaan dan wabah corona - yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Pakistan - telah merampok "sedikit kegembiraan yang tersisa untuk lebaran".

Di Arab Saudi, sholat Ied akan diadakan di dua masjid suci di kota-kota Mekah dan Madinah "tanpa jamaah", kata pihak berwenang ketika kerajaan memulai jam malam lima hari setelah infeksi empat kali lipat sejak awal Ramadhan.

Sementara itu, umat Kristen di Yerusalem akan menyaksikan Gereja Makam Kudus akan dibuka kembali pada hari Minggu - tetapi dengan pembatasan ketat.

Di Spanyol, yang telah memberlakukan salah satu penutupan paling ketat di dunia sejak pertengahan Maret, Perdana Menteri Pedro Sanchez berusaha meyakinkan pengunjung potensial, dengan mengatakan bahwa mulai 1 Juli, "masuknya wisatawan asing ke Spanyol akan dilanjutkan dalam kondisi aman".

Italia juga akan membuka kembali perbatasannya untuk wisatawan asing mulai 3 Juni.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/hps)