3 Tips Kembalikan Pola Makan Sehat Usai Lebaran, Cek Isi Piringku
by Eka Wahyu Pramita, Yunia PratiwiTEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang mengeluhkan pola makan menjadi berantakan saat momen Lebaran. Jika biasanya makan teratur sesuai porsi dan dan waktu, pola makan saat Lebaran pun berubah. Meski Lebaran tahun ini bertepatan dengan pandemi Covid-19, namun hidangan khas Lebaran justru semakin menggoda karena terbatasnya tamu yang hadir.
Jika terlalu banyak konsumsi kolesterol yang kerap dijumpai di menu Lebaran akan berefek pada kesehatan. Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood M. Aldis Ruslialdi mengatakan gangguan biasanya ditandai dengan kenyang dan begah paling bisa digeneralisir.
"Ada gejala atau tanda sensitif saat pusing punggung leher kencang tapi tidak bisa jadi patokan jika belum periksa," ucap Aldis dalam diskusi Kulwap Media x Nutrifood melalui zoom meeting, Jumat 22 Mei 2020.
Supaya pola makan kembali normal dan sehat sebelum masa berpuasa, Aldis Ruslialdi memberikan beberapa tips berikut ini.
1. Cek panduan isi piringku
Pola makan tetap mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan melalui panduan isi piringku. Proporsi makan harian pakai piring dari piringku. Panduan arahan makan sesuai #isipiringku. Ketika makan di makanan utama sebanyak 2/3 makanan pokok, 1/6 lauk, 1/6 buah-buah, dan 2/3 sayuran
2. Perbaiki mindset
Kalau puasa di bulan Ramadan terdapat 2 pola makan tetap yakni sahur dan berbuka puasa sehingga sudah terlebih dulu dipertimbangkan sebelumnya. Untuk itu pola pikir atau mindset perlu diubah konsepnya agar tidak lupa saatnya konsumsi hidup sehat.
"Kembalikan pola makan seperti ini atau sebelum berpuasa kalau lebih sehat lebih bagus. Pola makan kurang yang mendapat kesempatan intensitas diperhatikan jangan sampai menambah kalori," teriaknya.
3. Aktivitas fisik
Sudah melakukan panduan isi piringku dan mengubah mindset tentu Anda tidak boleh mengabaikan yang lainnya seperti kebiasaan aktivitas fisik. "Jangan khawatir di masa pandemi ini, Anda tetap bisa melakukan aktivitas sesuai batas kemampuan. Ingat intensitas latihan fisik jangan sampai ada resisten yang di luar kekuatan fisik," ucap Aldis.