Kapolda Papua Minta Pendulang Emas Jauhi Kali Kabur Karena Banyak KKB
by Eko PrasetyaMerdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Paulus Waterpauw kembali meminta para pendulang emas tradisional di Kabupaten Mimika, agar yang tidak lagi mendulang butiran emas di kawasan Kali Kabur yang masuk dalam kawasan operasi PT Freeport Indonesia. Lokasi itu sangat rawan dengan masih bercokolnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sering melakukan serangkaian penembakan dan tindak kekerasan lainnya.
"Saudara-saudara yang nonkaryawan (NK), jangan coba-coba keluar sendiri-sendiri ke wilayah-wilayah dalam hutan itu. Sebab saudara-saudara yang tidak sepaham dengan kita yaitu KKB masih ada di sekitar-sekitar situ. Mohon dengan sangat pendulang itu cukup batas di Mile 32 saja, lebih dari itu jangan lagi," kata Irjen Paulus, seperti dilansir Antara, Minggu (24/5).
Kapolda meminta para pendulang emas tradisional yang sekarang ini masih melakukan aktivitas pendulangan di kawasan Kali Kabur agar secepatnya kembali ke Timika. Aparat gabungan TNI dan Polri, katanya, tetap akan melakukan penegakan hukum terhadap KKB.
"Masuk keluarnya kelompok ini sulit kita deteksi karena mereka punya jalur-jalur melintas sendiri, mereka sangat menguasai medan, sementara kita punya keterbatasan personel. Jadi, upaya paling efektif untuk mencegah terjadi insiden di sana, yaitu membatasi aktivitas pendulang," kata Irjen Paulus.
Kapolda mengatakan sejak beberapa waktu lalu, KKB telah menyatakan area mulai dari Kuala Kencana hingga Tembagapura dan tambang terbuka Grasberg sebagai medan perang dengan aparat TNI dan Polri.
Pernyataan bahwa area Kuala Kencana hingga Tembagapura sebagai medan perang itu bahkan dilakukan dalam prosesi adat 'bakar batu'.
"Kita semua tahu kalau mereka sudah bakar batu dan makan bersama, itu berarti mereka sudah berkomitmen untuk mati dan hidup di situ. Jadi, masyarakat nonkaryawan harus tahu itu, jangan hanya pikir kehidupan saja, tetapi pikir juga keselamatan diri," ujar Irjen Paulus yang pernah menjabat Kapolres Mimika pada periode 2003-2005.
Seorang nonkaryawan yang diketahui bekerja sebagai pendulang, tergeletak di jalan tambang Mile 61, area operasi PT Freeport Indonesia pada Kamis (21/5) pagi dengan kondisi tubuh penuh sejumlah luka tembak. Korban yang diketahui bernama Waroy langsung dilarikan ke ruang ICU RS Tembagapura menggunakan ambulans perusahaan dikawal Patroli Zona Delta.
Korban dilaporkan mengalami luka tembak di bagian punggung, leher, dan bagian bawah perut. "Lukanya berat, tapi masih bisa ditangani," kata Irjen Paulus.
Korban mengaku awalnya bersama rekannya dibawa oleh aparat keamanan menumpangi sebuah mobil dari Mile 50. Namun, korban baru sadar ketika sudah dalam kondisi mengalami luka tembak dan tergeletak di jalan tambang Mile 61.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata menduga pelaku penembakan didalangi oleh KKB Kali Kopi.
"Kita bisa memastikan bahwa pelaku penembakan tersebut dilakukan oleh KKB Kali Kopi. Kami masih selidiki terus siapa pelakunya, mudah-mudahan segera ditangkap dan diproses," kata AKBP Era Adhinata. [eko]