https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/05/24/ce5c7e92-f0c5-4f52-b9c4-a32de28b5626_169.jpeg?w=1280&q=90
Ilustrasi Asisten rumah tangga (ART)/Foto: istock

Tips Saat ART dan Bunda Beda Pandangan soal Disiplin Anak

by

link telah dicopy
Jakarta - Asisten Rumah Tangga (ART) memang menjadi salah satu peran penting dalam membantu Bunda. Sosok ART bisa menjaga anak, mencuci pakaian, hingga membereskan rumah.

Tapi terkadang, ART dan orang tua memiliki perbedaan dalam hal membesarkan anak. Mohon dimaklumi ya Bunda ini karena perbedaan pola pengasuhan dan latar belakang pendidikan. Meski demikian, tidak artinya ART kemudian 'disingkirkan'. Ada baiknya Bunda memberi pengertian lebih dulu agar padu dalam membesarkan si kecil.

Seperti kisah yang diceritakan salah satu Sahabat HaiBunda, Vania. Bunda Vania membagi ceritanya dalam membesarkan sang anak, Kenzie. Kebetulan sesi sharing ini terjadi ketika Bunda Vania dan kami sedang berdiskusi soal 10 Kalimat Pengganti Kata 'Jangan'.


"Awal jadi seorang mama adalah hal yg membingungkan buat aku. Banyak yang harus dipelajari tentang dampak negatif dan positif yang kita lakukan terhadap anak kita. Salah satu yang ditakutkan adalah ini; penggunaan kata "jangan" terhadap anak.

Mungkin sama seperti Bunda yang lain, memberitahu kepada anak untuk tidak melakukan hal yang negatif untuk dirinya sulit pasti yg keluar adalah kata 'jangan'. Dan akhirnya semenjak anakku mulai aktif aku selalu berbicara kata 'jangan' kepada anakku dan yg dilakukan bukannya berhenti tetapi dia malah tertawa meledek dan tetap melakukannya. Malah lebih berbahaya lg dan membuat aku akhirnya makin geram.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/05/24/e6f5ed60-a148-4d75-be50-fb57f1b24b6f_169.jpeg?w=1280
Ilustrasi ART/ Foto: istock

Contohnya: 
Dulu : Kenzie lagi suka bangrat naik ke atas bangku dan akhirnya aku cuma bilang,"Kakak jangan naik-naik." Dia bukannya turun malah ditambah lompat-lompat di atas bangku.
Sekarang : Cuma bilang,"Kakak nanti bisa jatuh kalau naik ke atas bangku kita main di bawah aja ya. Dia menanggapi dengan sangat positif sekali yaitu bangkunya dimasukkan ke bawah meja trs dia ngomong, 'masukin ya, nanti jatuh ya.'

Akhirnya aku bnyk belajar dan searching agar tidak terulang lagi. Karena lambat laun akan membuat pemikiran anak menjadi negatif tentang orang tuanya dan tdk menjadi dekat dengan kita. Dan akhirnya berhasil 

Tetapi,suatu ketika aku dibantu oleh seorang ART. Ternyata tidak lama dari situ anakku kembali lagi sperti itu ketika diberitahu baik-baik malah melunjak. Dan, usut punya usut ternyata ART-ku ini yg mengajarkan kembali tentang kata 'jangan' ke anakku. 

Dan akhirnya ART itu juga ikut aku ajarkan bagaimana cara melarang yang tepat untuk anakku dan akhirnya berhasil juga. Bagaimana sih cara mengkomunikasikan pada ART soal ini? Adakah pilihan kalimat/kata yang bisa kita sampaikan kepada mereka?"

Atas pertanyaan ini, psikolog Ratih Zulhaqqi M.Psi., memberi penjelasan bahwa ART adalah seseorang yang harus punya ikatan positif dengan Bunda. Sehingga kita merasa aman ketika anak kita berada di sisinya saat kita sedang bekerja.

"Hal yang dapat dilakukan adalah sering memberikan pemahaman dan selalu mengingatkan apa yang seharusnya ia lakukan terkait dengan pemberian aturan atau penggunaan kata 'jangan'. Kita dapat memberikan insight pada asisten kita mengenai alternatif kata-kata yang bisa ia katakan selain 'jangan'," saran Ratih. 

"Selain itu, kita juga dapat selalu memberikan penjelasan ke anak mengenai perilakunya dan meningkatkan interaksi dengan anak kita supaya koneksi dan kualitas kelekatan meningkat," tutupnya.

Bunda memang memiliki beberapa pilihan soal ART dan anak. Tapi Bunda Nuri 'Shaden' berikut ini ternyata suka banget sama anak-anak hingga ingin program agar memiliki enam orang anak. Lihat video pengakuannya berikut ya, Bun.

[Gambas:Video Haibunda]

(ziz/ziz)
link telah dicopy