Uang Habis Dikuras Ayah, Misca Mancung Hanya Ditinggalkan Mobil Status Gadai
by Annisa Karnesyialink telah dicopy
Jakarta - Bunda masih ingat dengan Misca Fortuna atau akrab disapa Misca Mancung? Misca adalah artis cilik yang akting nya dulu kerap menghiasi layar kaca.
Lama tak terdengar, Misca kini muncul lagi, namun dengan cerita menyedihkan, Bun. Tabungan hasil syutingnya dahulu dipakai judi oleh almarhum ayahnya, Muhammad Delsy.
"Ayahnya saat itu bilangnya di depan Misca. Uangnya dipakai judi online. Kalah pastinya karena uangnya habis," kata sang ibu Jacky dalam acara Rumpi di Trans TV.
Tak hanya itu, Bun. Misca bersama ibu dan adiknya juga diusir dari rumah peninggalan keluarga almarhum ayahnya.
Rumah itu seharusnya diwariskan ke tangan Misca saat dewasa. Namun, tanpa sepengetahuan Jacky, kepemilikan rumah diganti.
"Tadinya mau digantikan nama atas nama Misca nunggu dia besar. Tapi, namanya diganti atas nama papanya Misca," ujar Jacky.
Jacky akhirnya memilih untuk bercerai dari Delsy. Ia pergi bersama dua anaknya dengan membawa mobil yang masih dicicil dan berstatus gadai.
Ketiganya kini tinggal di kontrakan petakan, Bun. Sehari-hari Jacky menghidupi keluarganya dengan berjualan di warteg.
Misca sendiri sudah tidak syuting lagi, Bun. Ia ikut membantu ibunya dengan berjualan gelang di sekolah.
Diceritakan oleh sang ibu, sejak kecil Misca sendiri telah mengetahui dan mengerti masalah keluarganya ini, Bun. Padahal bisa dibilang usia Misca masih kecil.
Konflik orang tua atau keluarga memang sebaiknya dihindari karena bisa mempengaruhi psikologi anak. Mengutip Science Daily, konflik ini bisa merusak kemampuan anak untuk mempercayai orang lain.
Penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa proses emosional anak-anak dapat dipengaruhi. Hal tersebut berpotensi membuat anak terlalu waspada, cemas dan rentan terhadap distorsi interaksi manusia, membuat mereka tidak seimbang secara interpersonal sebagai orang dewasa.
"Pesannya jelas, bahkan untuk hal kecil seperti konflik orang tua tidak baik untuk anak-anak," kata Alice Schermerhorn, peneliti dan asisten profesor di Departemen Ilmu Psikologi University of Vermont.
"Jika persepsi anak-anak tentang konflik dan ancaman membuat mereka waspada terhadap tanda-tanda masalah, mereka bisa menafsirkan ekspresi netral sebagai ekspresi kemarahan atau lebih dari itu," sambungnya.
Simak juga cerita Enno Lerian membesarkan empat anak laki-laki, di video berikut: