Suhu di Antartika Naik, Pertama Kali Tembus 20 Derajat Celcius!

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/21/9a3f530e-06ea-4af3-9ab2-dd05763d142e_43.jpeg?w=700&q=90
Suhu di Antartika Tembus 20 Derajat Celcius untuk Pertama Kalinya (Foto: iStock)

Jakarta -

Dampak dari perubahan iklim terus dirasakan di seluruh penjuru Bumi. Antartika yang selama ini identik sebagai kawasan paling dingin di Bumi pun merasakan dampaknya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, suhu di Antartika mencapai 20,75 derajat Celcius. Dilansir detikINET dari The Guardian, Jumat (14/2/2020) data terbaru ini dicatat oleh ilmuwan Brasil di gugusan Pulau Seymour pada 9 Februari lalu.

Rekor baru ini hampir satu derajat lebih tinggi dari rekor sebelumnya yaitu 19,8 derajat Celcius yang dicatat di Pulau Signy pada Januari 1982.

Rekor ini juga dicatat hanya beberapa hari setelah rekor lainnya dipecahkan. Pada 6 Februari lalu, pusat penelitian Argentina di Esperanza mencatat suhu di semenanjung Antartika mencapai 18,3 derajat Celcius.

Rekor ini harus menunggu konfirmasi dari World Meteorological Organization. Tapi, angka ini konsisten dengan tren di wilayah sekitar Antartika yang suhunya menghangat hingga 3 derajat Celcius sejak era pra-industri.

"Kami melihat tren menghangat di banyak area yang kami monitor, tapi kami belum pernah melihat yang seperti ini," kata ilmuwan dari Brasil, Carlos Schaefer kepada The Guardian.

Ilmuwan dari pemerintah Brasil yang memonitor Antartika mengatakan fenomena ini disebabkan oleh perubahan arus laut dan El NiƱo. Jika suhu di kawasan ini terus menghangat akan mengakibatkan menghilangnya es di kutub selatan.

Antartika menyimpan 70% cadangan air dunia dalam bentuk salju dan air. Jika semua cadangan ini meleleh, tinggi permukaan laut akan bertambah hingga 50-60 meter.

Tapi untuk mencapai level tersebut dibutuhkan waktu hingga beberapa generasi. Ilmuwan PBB juga memprediksi permukaan laut bisa bertambah tinggi antara 30-110 cm di akhir abad 21, tergantung pada upaya manusia untuk mengurangi emisi dan sensitivitas lembaran es.

"Kita mengalami perubahan iklim di atmosfer, yang terkait dengan perubahan di permafrost dan lautan. Semuanya sangat berkaitan," kata Schaefer.

Simak Video "Rahasia di Balik Kehidupan Bawah Laut Antartika"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)