7 Kementerian Keroyokan Garap Pelabuhan Benoa

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/11/2519e812-18ce-4495-b082-90896a22f9f9_169.jpeg?w=700&q=80
Foto: Dok. Pelindo III

Jakarta -

Dalam rangka mendukung peningkatan wisatawan ke Indonesia, Kementerian BUMN melalui Pelindo III melakukan pengembangan atau revitalisasi kawasan Pelabuhan Benoa menjadi home port cruise untuk pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia.

Upaya ini dilakukan dengan telah dilaksanakannya rapat koordinasi pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Nusa Dua, Bali diadakan 13-14 Februari 2020. Rapat yang dipimpin langsung Menteri BUMN Erick Thohir ini melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Parekraf, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selain koordinasi dengan beberapa Kementerian terkait, Erick juga mengundang rapat koordinasi seluruh anggota Komisi VI DPR RI dan juga beberapa Direktur Utama BUMN.

Dalam rapat tersebut Erick mengatakan Pemerintah sangat fokus mengembangkan kawasan Pelabuhan Benoa yang dikelola oleh Pelindo III, sebagai pintu masuk gerbang wisatawan melalui kunjungan kapal pesiar (Cruise) dan kawasan destinasi wisata baru di Bali dan wisata maritim di Indonesia.

"Dengan rapat koordinasi sekaligus kunjungan ke Pelabuhan, stakeholder terkait mengetahui dengan jelas, kendala dan dukungan yang dibutuhkan oleh Pelindo III agar Benoa Maritime Tourism Hub dapat segera diselesaikan. Alhamdulillah, semua Menteri yang hadir begitu juga perwakilan dari Kementerian yang kami undang, sepakat untuk bahu membahu mempercepat revitalisasi Pelabuhan Benoa," kata Erick.

Selain itu, pengembangan kawasan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas penunjang, sehingga akan berdampak langsung pada pendapatan negara dan perekonomian masyarakat lokal sekitar.

Memindahkan area pelabuhan untuk petikemas, general cargo dan curah, terpisah dengan area pelabuhan untuk wisata yang sebelumnya di kawasan Pelabuhan Benoa menuju 2 kawasan khusus atau Dumping 1 dan Dumping 2 seluas total 70 hektar yang sudah dibangun. Tak hanya itu, di kawasan tersebut juga akan dibangun berbagai fasilitas pendukung wisata, ekonomi, dan budaya seperti kawasan pameran produk UMKM, Gedung Promosi Budaya, dan tambatan khusus kapal yacht, hingga kawasan hutan kota seluas kurang lebih 51% dari total luasan.

"Ini adalah kerja besar, untuk itu, saya juga mengundang seluruh anggota Komisi VI DPR RI. Saya bersyukur, teman-teman di Komisi VI berkenan untuk hadir dan sepakat untuk mendukung Benoa Maritime Tourism Hub. Bagi saya, ini adalah menjalankan Good Governance, dimana semua pihak dilibatkan sejak awal. Semua transparan. Saya ingin agar setiap proyek BUMN dilakukan seperti ini," tambah Erick.

Tak hanya membangun merevitalisasi kawasan Pelabuhan Benoa, Pelindo III juga tengah membangun kawasan peribadatan melasti. Upaya ini dilakukan Pelindo III untuk terus mendekatkan diri dan peduli akan kebutuhan sosial masyarakat sekitar.

Simak Video "Dari Kasus Jiwasraya, Erick Akan Perketat Aturan Pengelolaan Investasi"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)