Wisatawan Asing Asal Italia Tewas, Ini Hasil Pemeriksaan Luar RSUP Sanglah
by Ida Ayu Frischa MahayaniKBRN, Denpasar : Otopsi terhadap Danree Guilermo Sebastian, wisatawan asing asal Italia yang ditemukan tewas di perairan Cristal Bay, Nusa Penida, belum dapat dilakukan. Namun, dari pemeriksaan luar, tidak ada tanda bekas kekerasan tehadap korban.
Jenazah Dandree Guilermo Sebastian (42) yang ditemukan mengapung di perairan Cristal Bay, Nusa Penida, Kamis (13/02/2020) lalu saat ini sudah di bawa ke RSUP. Sanglah Denpasar untuk di otopsi. Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik FK Unud RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit SpF., dikonfrimasi RRI di Denpasar, Jumat (14/02/2020) mengatakan jenazah korban tewas telah di terima tim forensik, Kamis sore pukul 16.30 Wita. Dari hasil pemeriksaan luar, bule Italia ini diperkirakan sudah meninggal 2 hingga 4 hari sebelum mayatnya ditemukan. Diakui tidak ada tanda bekas kekerasan dalam tubuh korban. Namun demikian, otopsi belum dilakukan karena masih menunggu pihak keluarga.
“Sudah ada surat permintaan dari pihak kepolisian untuk di otopsi, tetapi belum kami lakukan karena masih menunggu persetujuan keluarga. Tetapi sampai sekarang belum ada pihak keluarga yang datang ke rumah sakit ataupun yang memberikan infromasi. Otopsi akan dilakukan nantinya jika sudah ada persetujuan pihak keluarga,” terangnya.
Berkaca dari kejadian tersebut, Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada dikonfrimasi terpisah mengatakan pihak pengelola pariwisata harus bisa melakukan pengawasan yang lebih ketat tehadap para wisatawan terutam aterhadap keselamatan mereka. Karena belakangan banyak laporan yang menimpa wisatawan hingga menelan korban jiwa. Semua komponen harus bersinergi dalam melakukan pengawasan tehadap para wisatwan.
“Kita sulit melakukan pengawasan terhadap wisatawan apa lagi itu sifatnya individu, sehingga pelaku pariwisata khususnya petugas hotel, harus juga memberikan imbauan kepada wisatawan tentang daerah mana saja yang perlu diwaspadai untuk melakukan aktivitas, terutama wisata bahari,” jelasnya.
Dari hasil pemetaan rawan bahaya, yang sering memakan korban yakni wilayah Kuta, Seminyak hingga Berawa. Selain itu, wilayah Nusa Penida juga patut diwaspadai karena ombaknya cukup deras.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga telah menyiagakan petugas dan peralatan penanganan becana. Selain itu, rambu-rambu tanda bahaya juga sejatinya sudah ada, namun kerap kali wisatawan nekat dan mengabaikan peringatan.