Kementerian ESDM Minta SKK Migas Kebut Proses PoD Lapangan Minyak Baru
Tahun 2020 pemerintah menargetkan lifting minyak sebanyak 755 ribu barel per hari
by Verda Nano SetiawanKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mempercepat pengurusan rencana pengembangan (PoD) lapangan minyak yang belum disetujui. Hal ini sebagai langkah pemerintah mengejar target 1 juta barel tahun 2030.
Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan masih ada banyak PoD lapangan minyak yang menunggu persetujuan. Meski begitu, dirinya tak memerinci secara detail besaran jumlahnya.
"Jadi intinya, kalau berbicara satu juta barel. SKK Migas sudah ada lapangan yang memasuki PoD itu dipercepat saja. Tidak usah dipermasalahkan, “ujar Ego saat ditemui di Jakarta, kemarin.
(Baca: Dirjen Migas Tepis Peluang Pemindahan Kilang LNG Blok Masela ke NTT)
Di samping itu, SKK Migas telah mengeluarkan beberapa konsep yang membantu target 1 juta barel. Salah satunya penerapan teknologi teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak.
Meski begitu, penggunaan teknologi ini nantinya juga harus disesuaikan dengan pergerakan harga minyak mentah dunia. Selain itu ia juga berharap kegiatan eksplorasi segera dilanjutkan dengan pengeboran. Ini agar potensi dari cadangan yang ditemukan segera dapat diketahui.
"Supaya betul-betul dibuktikan sampai hasil eksplorasi yang kita lakukan itu isinya ada atau tidak," kata Ego.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menyarankan, agar data terkait PoD lapangan minyak dapat ditanyakan ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. "Kalau yang ada di ESDM. Baiknya ditanyakan ke Ditjen Migas," ujarnya kepada Katadata.co.id.
(Baca: Pengadaan Rig Terlambat, Jadwal Produksi Bukit Tua Phase-3 Mundur)
Pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020, pemerintah menargetkan lifting minyak sebanyak 755 ribu barel per hari dan gas sebesar 1.191 ribu barel setara minyak per hari. Target tersebut turun dibandingkan APBN 2019 sebesar 775 ribu barel untuk minyak dan 1.250 ribu barel setara minyak per hari untuk gas.