https://statik.tempo.co/data/2017/03/27/id_593640/593640_620.jpg
Ilustrasi pasangan di atas ranjang. shutterstock.com

Bercinta Saat Menstruasi, Waspadai Bahaya yang Mengintai

by

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan akan mendapatkan periode menstruasi sebulan sekali dengan rentang hingga 28 hari. Selama masa menstruasi, hasrat seksual pun bisa dirasakan oleh perempuan.

Berhubungan seks juga memicu pelepasan bahan kimia yang disebut endorfin, kondisi tersebut yang membuat Anda merasa lebih baik. Selain itu, melakukan aktivitas seksual juga dapat membantu menghilangkan ketidaknyamanan menstruasi Anda.

Namun meski beberapa pasangan tetap melakukan hubungan seksual saat perempuan sedang menstruasi, Anda juga perlu memperhatikan efek sampingnya. Hal itu dikatakan oleh Spesialis Kandungan dan Kebidanan Dr Kanadi Sumapraja yang mengatakan jika risiko berhubungan seks saat perempuan menstruasi bisa berisiko
pada penyebaran infeksi menular seksual atau IMS seperti HIV atau hepatitis

"Kemungkinan transmisi pembuluh darah saat mentruasi sedang terbuka. Jadi kalau ada transmisi kuman, maka kumannya akan dapat jalan tol untuk masuk dalam tubuh," ucap Kanadi saat ditemui di acara Diskusi Mengenal Gangguan Menstruasi yang diadakan RSPI di Jakarta, Kamis 13 Februari 2020.

Virus-virus tersebut hidup dalam darah, dan mereka dapat menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi. Selain pintu masuk virus juga tidak higienis baik bagi perempuan maupun laki-laki.

Kanadi menambahkan jika memang tetap ingin melakukan hubungan seksual saat menstruasi disarankan menggunakan sebuah alat kontrasepsi yang namanya servical cube, jadi bukan kondom.

"Bentuknya seperti helm yang bisa ditaruh di dalam mulut rahim perempuan sehingga darah akan tertampung di servical cup. Laki-laki bisa melakukan hubungan suami istri secara nyaman tidak belepotan dengan darah menstruasi dan sebagainya," ucapnya.

Menggunakan perlindungan juga akan melindungi Anda dari IMS. Anda tidak hanya dapat terjangkit IMS selama periode menstruasi Anda, tetapi Anda juga dapat lebih mudah menularkannya ke pasangan Anda karena virus seperti HIV hidup dalam darah menstruasi.