https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/02/14/48e122de-00d1-4988-a2bd-b1cb21972d19_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Erick Thohir Revitalisasi Pelabuhan Benoa, adalah Komitmen Pemerintah Tingkatkan Wisatawan ke Indonesia. (CNBC Indoensia/Monica Wareza)

Dipimpin Erick Thohir, 7 Menteri Revitalisasi Pelabuhan Benoa

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Di bawah koordinasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir , setidaknya 7 kementerian ramai-ramai menggarap proyek revitalisasi pelabuhan Benoa, Bali.

Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Parekraf, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain koordinasi dengan beberapa Kementerian terkait, Erick Thohir juga mengundang rapat koordinasi seluruh anggota Komisi VI DPR RI dan juga beberapa Direktur Utama BUMN di Nusa Dua, Bali, 13-14 Februari 2020.

"Dengan rapat koordinasi sekaligus kunjungan ke Pelabuhan, stakeholder terkait mengetahui dengan jelas, kendala dan dukungan yang dibutuhkan oleh Pelindo III agar Benoa Maritime Tourism Hub dapat segera diselesaikan. Alhamdulillah, semua Menteri yang hadir begitu juga perwakilan dari Kementerian yang kami undang, sepakat untuk bahu membahu mempercepat revitalisasi Pelabuhan Benoa," kata Erick, Jumat (14/2/2020).



Selain itu, pengembangan kawasan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas penunjang, sehingga akan berdampak langsung pada pendapatan negara dan perekonomian masyarakat lokal sekitar.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/02/14/680d609a-5313-4d7e-92f1-a2b8e32ca31b_169.jpeg?w=620
Foto: Erick Thohir Revitalisasi Pelabuhan Benoa, adalah Komitmen Pemerintah Tingkatkan Wisatawan ke Indonesia. (CNBC Indoensia/Monica Wareza)

[Gambas:Video CNBC]

Memindahkan area pelabuhan untuk petikemas, general cargo dan curah, terpisah dengan area pelabuhan untuk wisata yang sebelumnya di kawasan Pelabuhan Benoa menuju 2 kawasan khusus atau Dumping 1 dan Dumping 2 seluas total 70 hektar yang sudah dibangun.

Tak hanya itu, di kawasan tersebut juga akan dibangun berbagai fasilitas pendukung wisata, ekonomi, dan budaya seperti kawasan pameran produk UMKM, Gedung Promosi Budaya, dan tambatan khusus kapal yacht, hingga kawasan hutan kota seluas kurang lebih 51% dari total luasan. (gus)