Amerika Serikat Siap Bantu Korea Utara Hadapi Ancama Wabah Virus Corona
by Hari AriyantiMerdeka.com - Amerika Serikat (AS) sangat memperhatikan kemungkinan dampak wabah virus corona atau Covid-19 di Korea Utara (Korut). Kendati belum ada laporan kasus ini di negara tersebut, AS menyatakan siap membantu Korea Utara jika wabah ini meluas ke sana. Demikian disampaikan Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (13/2).
"Kami sangat mendukung dan mendorong tugas AS dan organisasi bantuan dan kesehatan internasional untuk melawan dan mencegah penyebaran virus corona di Korea Utara," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera, Jumat (14/2).
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Palang Merah internasional menyerukan pembebasan sanksi terhadap Pyongyang untuk membantu mencegah wabah tersebut.
"Amerika Serikat siap dan mempersiapkan untuk memfasilitasi secepatnya persetujuan bantuan dari organisasi-organisasi ini," tambahnya.
Sampai saat ini belum ada laporan kasus virus corona dari Korea Utara. Hal ini menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Pasalnya Korea Utara berbatasan dengan China, sedangkan beberapa negara tetangga China lainnya seperti Rusia dan Korea Selatan telah mengonfirmasi kasus virus corona.
1 dari 1 halaman
Korea Utara pernah menyampaikan pada publik terkait pasien virus corona, tapi Nam Sung-wook, seorang profesor di Universitas Korea yang sebelumnya kepala lembaga peneliti yang dikelola National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan, mengatakan sangat mungkin seseorang di Korea Utara terinfeksi virus corona.
Nam mencurigai seorang pasien China bisa saja menginfeksi seseorang dari Korea Utara di seberang perbatasan bersama mereka.
"Kita tahu bahwa wilayah China dekat dengan perbatasan Korea Utara, seperti Dandong dan Shenyang, telah mengonfirmasi pasien. Sekitar 90 persen perdagangan Korea Utara yaitu dengan China dan kita tahu begitu banyak orang, truk dan kereta melintas di perbatasan antara dua negara sebelum Korea Utara menetapkan regulasi terbaru untuk mencegah virus menyebar ke negaranya," kata Nam kepada CNN, dikutip Senin (10/2).
[pan]