https://statik.tempo.co/data/2020/02/14/id_915101/915101_720.jpg
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menunjukkan gambar rencana pengembangan Pelabuhan Benoa, Jumat, 14 Februari 2020. Nilai investasi pengembangan Pelabuhan Benoa Rp 5,3 triliun. TEMPO/ Made Argawa

Erick Thohir Sebut Investasi Kembangkan Pelabuhan Benoa Rp 5,3 T

by

TEMPO.CO, Denpasar - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN mengalokasikan Rp 5,3 triliun untuk pengembangan Pelabuhan Benoa. Jumlah investasi itu berasal dari kocek kementerian yang menaungi perusahaan pemerintah ini dan penyertaan modal negara
"Cash flow dari BUMN sekitar Rp 4,2 triliun, sisanya ada penyertaan modal negara," kata Erick saat meninjau Pelabuhan Benoa, Jumat, 14 Februari 2020.
Ia menyebutkan penyertaan modal negara ini nantinya akan berbentuk investasi di luar pembangunan pelabuhan seperti pengerukan sekitar pelabuhan.
"Dari Komisi VI (DPR) mendukung dan kementerian yang hadir menyatakan ini proyek vital dan harus didukung," ujarnya.
Erick menyebutkan, proyek strategis harus dibuka sejak awal agar bisa mendapatkan masukan dari masyarakat seperti DPR. "Sehingga bisa memberikan pengaruh bagi masyarakat luas," ujarnya.
Selain itu, proyek pengembangan Pelabuhan Benoa dipastikan memiliki nilai investasi yang bagus karena Kementerian BUMN menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal. "Juga mendapatkan dukungan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang," ujarnya.
Pemberdayaan pengusaha lokal agar ikut tumbuh dalam pengembangan Pelabuhan Benoa juga menjadi prioritas Erick. "Makanya di ring satu harus produk lokal, bukannya anti asing," ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan juga akan melakukan pengecekan bisnis ritel di Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. "Rencana minggu depan, ingin tahu berapa kepemilikan asing dan lokal. Mana UMKM adan konglomerat," ujarnya.
Ia mengklaim hal tersebut agar memberdayakan pengusaha lokal. "Indonesia jangan hanya jadi market, tapi bisa jadi pemain," katanya.
MADE ARGAWA