https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/08/22/5f54664f-615a-43df-b3ab-9b04deb90024_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Ilustrasi Asteroid (dok. NASA)

Seperti Armagedon, Asteroid Raksasa Ini Akan Menghantam Bumi?

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Asteroid raksasa bernama 2002 PZ39 akan melintasi Bumi pada Sabtu (15/2/2020). Benda luar angkasa ini disebut salah satu asteroid pembunuh karena dampak yang luar biasa yang ditimbulkannya bila menghantam bumi.

Berikut fakta dan data mengenai Asteroid 2002 PZ39 yang dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

1. Identitas Asteroid 2002 PZ39


Asteroid 2002 PZ39 diketahui memiliki diameter 1 kilometer (km) dan bergerak dengan kecepatan 57.240km/jam. Asteroid ini ditemukan pada 10 Agustus 2002 oleh Lincoln Near-Earth Asteroid (LINEAR).

2. Akibatnya bila Asteroid 2020 PZ39 menabrak Bumi

Menurut Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard- Smithsonian, asteroid ini perlu mendapat perhatian. Asteroid memang tidak cukup besar untuk membuat manusia punah, tetapi membuat dunia yang sangat berbeda.

"Ini adalah ancaman eksistensial dalam jangka panjang untuk spesies kita. Ketika asteroid ini jatuh ke Bumi akan membuat kawah besar. Melemparkan sejumlah besar material Bumi ke atmosfer. Itu akan memusnahkan kehidupan sejauh ribuan mil," ujarnya seperti dikutip dari Boston Herald, Jumat (14/2/2020).

3. Asteroid tak menabrak Bumi

Kabar baiknya asteroid ini tidak mengancam Bumi meski obitnya bersinggungan dengan orbit Bumi.

"Asteroid ini tidak mengancam bumi atau berbahaya," ujar Direktur Pusat Studi Ojek Dekat Bumi NASA Paul Chodas. "Kami telah mengamati asteroid ini selama bertahun-tahun dan tahu orbitnya dengan sangat baik."

4. Rencana Cadangan AS bila Asteroid akan menabrak bumi

Pemerintah AS menambahkan asteroid ini juga dapat dibelokkan menggunakan pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk mengubah orbit asteroid sedemikian rupa sehingga tidak menabrak Bumi.

"Amerika Serikat juga harus bersiap untuk mengelola dampak asteroid ini guna pencegahan sesuatu yang tak diinginkan," ujar Gedung Putih seperti dilansir dari Express.co.uk.



(roy/roy)