https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/video-2-guru-sman-8-medan-duel-di-dalam-kelas-ditonton-muridjpg.jpg
youtube
Video 2 guru SMAN 8 Medan duel di dalam kelas ditonton murid. Duel keduanya dipisahkan para murid. 

Anggota DPR Sayangkan 2 Guru di Medan Berkelahi di Ruang Kelas, di Depan Siswa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Illiza Sa’aduddin Djamal menyayangkan masih adanya praktik kekerasan di sekolah.

Seperti tragedi perkelahian dua guru SMAN 8 Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu yang terjadi di dalam ruang kelas.

Apalagi, perkelahian itu terjadi di dalam ruang kelas dan disaksikan para murid.

Video perkelahian dua guru itu bahkan sampai viral di media sosial.

Illiza mengatakan kekerasan di sekolah apapun bentuknya seharusnya tidak terjadi, karena sekolah adalah lembaga pendidikan yang mengedepankan moral dan ilmu pengetahuan.

"Kekerasan dan perkelahian di sekolah telah merusak citra lembaga pendidikan. Bagaimanapun, siapapun, harus menghormati lembaga pendidikan, karena di sana adalah tempat penggodokan generasi muda penerus bangsa," katanya kepada wartawan, Jumat (14/2/2020).

Politikus asal Aceh itu mengimbau guru yang terlibat dan kepala sekolah harus meminta maaf kepada publik atas tragedi perkelahian itu.

Mereka juga harus mengaku tidak akan mengulanginya di kemudian hari.

Hal ini penting agar para pelajar dan generasi muda di Indonesia tidak mencontohnya.

Dan pihak sekolah harus memberikan sanksi keras terhadap guru yang terlibat kekerasan atau perkelahian agar tidak berulang di tempat lain.

"Pihak sekolah juga harus memastikan tidak adanya perundungan dan bulying di sekolah, karena ini terbukti telah memantik terjadinya perkelahian di antar siswa. Sekolah harus memastikan semua siswa menjunjung tinggi rasa saling menghormati," pungkasnya.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan dua oknum guru SMAN 8 Medan berkelahi di dalam kelas dan disaksikan muridnya viral di media sosial.

Video berdurasi 1 menit 52 detik itu memperlihatkan keributan yang dipicu saat seorang guru memanggil dua orang siswa yang ada di dalam kelas.

Dua oknum guru tersebut berinisial HM guru matematika dan DP guru honorer olahraga.

Kepala SMAN 8 Medan Jonggor Panjaitan mengatakan, perkelahian tersebut diawali saat DP disuruh wakil kepala sekolah memanggil dua orang siswa yang sedang diajar oleh HM.

"Setelah 10 menit, siswa itu tidak datang. Diulangi kembali lah (oleh Deni untuk memanggil). Terjadi perkelahian dan adu mulut di dalam kelas," jelasnya.

Atas peristiwa itu, HM melaporkan DP ke Polsek Medan Area atas dugaan pengerusakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406 KUHP.