Sempat ke Zona Hijau, IHSG Ditutup Turun & Asing Out Rp 368 M
by Yazid Muamar, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu lolos dari zona merah dengan ditutup melemah hampir 3 poin atau 0,05% ke level 5.869, level terendah dalam 8 bulan terakhir.
Gairah investasi di pasar saham terlihat berkurang dengan hanya menciptakan Rp 6,2 triliun, lebih rendah dari transaksi hari Kamis (13/2/2020) kemarin yang mencapai Rp 6,8 triliun.
Indeks sektoral yang mendorong penguatan IHSG yakni: Industri dasar yang naik 1,03% dan menyumbang 6 poin, disusul sektor aneka industri yang menguat 1,7% dan menyumbang 4 poin, dan sektor perdagangan yang menguat 0,71% dan menyumbang 3 poin.
Sedangkan sektor pemberat bagi IHSG ialah keuangan yang melemah 0,56% dan menyumbang 12 poin pelemahan dan sektor infrastruktur melemah 1,62% dengan sumbangan 10 poin.
Pelemahan pada berbagai indeks sektoral hingga membuat IHSG terkoreksi salah satunya karena aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Hingga bursa saham ditutup, investor asing membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 368 miliar di pasar reguler dan Rp 363 miliar di semua pasar.
Saham-saham yang banyak dilepas asing yakni: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-Rp 434,39 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia/TLKM (-Rp 105,34 miliar), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-Rp 15,8 miliar), PT Sarana Menara Nusantara Tbk/TOWR (-Rp 12,42 miliar).
Pergerakan IHSG tidak senada dengan bursa utama Asia yang rata-rata ditutup menguat. Indeks Shanghai (China) ditutup menguat 0,38%, indeks Hang Seng (Hong Kong) ditutup menguat 0,31%, indeks ASX (Australia) ditutup menguat 0,38%, dan indeks Nikkei (Jepang) melemah 0,59%.
Meski bursa Asia rata-rata ditutup menguat, investor masih memantau perkembangan wabah virus corona setelah terjadi lonjakan jumlah kasus yang dilaporkan Kamis (13/2/2020). Total korban meninggal akibat virus corona sebanyak 1.491 orang.
Covid-19 nama baru yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk virus corona dari Wuhan tersebut kini telah menjangkiti lebih dari 64.000 orang di seluruh dunia. Dalam dua hari terakhir telah terjadi penambahan lebih dari 15.000 orang yang terjangkiti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam)