https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-pimpin-pelantikan-kepala-bakamla_20200212_182451.jpg
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin pengucapan sumpah jabatan pelantikan Laksamana Madya TNI Aan Kurnia sebagai Kepala Badan Keamanan Laut di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Laksamana Madya TNI Aan Kurnia resmi dilantik sebagai Kepala Badan Keamanan Laut menggantikan Laksamana Madya TNI A Taufiq R yang akan memasuki masa pensiun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ini Jawaban Jokowi Saat Ditanya Pilih Amerika atau China

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyatakan, kepentingan Indonesia nomor satu ketika ditanya apakah memilih AS atau China.

Pernyataan itu disampaikan sang presiden dalam wawancara khusus dengan BBC di Bandara Internasional Yogyakarta Baru pada 31 Januari 2020.

Dilansir Kamis (13/2/2020), Presiden Jokowi mengatakan bahwa perang dagang antara AS dan China, di tengah maraknya proteksionisme, menyulitkan.

https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo-bilateral-bersama-xi-jinping.jpg
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Presiden RRT Xi Jinping usai melakukan pertemuan bilateral di sela forum internasional APEC di Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu (17/11/2018) (Biro Pers Setpres/Kris)

Dia menuturkan menyikapi konflik perdagangan itu, Indonesia memilih ekonomi terbuka yang penuh dengan persaingan dan kompetisi.

"Jadi kita berharap perang dagang itu segera selesai, dan negara-negara yang senang pada proteksionisme memang harus mulai menjauh dari sana," paparnya.

Jokowi kemudian disinggung bagaimana perekonomian Indonesia tergantung kepada Beijing, yang ditunjukkan dengan proyek infrastruktur yang sedang digarap.

Ditanya soal itu, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjawab politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif.

https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-berbincang-dengan-donald-trump_20190628_213034.jpg
Presiden Indonesia Joko Widodo berfoto dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para pemimpin dunia yang tengah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang, Jumat (28/6/2019). TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS (TRIBUN/HO/BIRO PERS)

Dia menjelaskan bahwa Tanah Air mempunyai hubungan yang baik dengan semua negara, dan mencontohkan dengan Jepang, Arab hingga Erop.

"Tidak pernah ada masalah dengan mereka," jelas bapak tiga anak itu. Dia merespons mereka terbuka dengan siapa pun saat ditanya apakah memilih China atau AS.

"Yang paling penting buat saya national interest, kepentingan nasional harus nomor satu," tegas presiden berusia 58 tahun tersebut.

"Dengan China, kepentingan nasional nomor satu, dengan Jepang kepentingan nasional nomor satu, dengan Amerika kepentingan nasional nomor satu," paparnya.

Selain mendahulukan kepentingan negara, dia juga menyebut bahwa hubungan bilateral dengan negara lain harus sama-sama menguntungkan.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa prioritas yang dia tekankan saat ini adalah ekonomi.

Namun, bukan berarti dia tidak senang dengan urusan HAM maupun lingkungan.

Jokowi menyatakan, pemerintahannya baru memprioritaskan yang berkaitan dengan ekonomi karena menurutnya, rakyat perlu ekonominya sejahtera dan membutuhkan pekerjaan.

Dia menuturkan dalam periode kedua pemerintahannya, pihaknya akan fokus pada pembangunan SDM.

"Mungkin nanti setelah lingkungan, inovasi, kemudian HAM. Kenapa tidak?"