https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/12/11/a7d5de68-017f-4fc8-bb1d-df05098d6594_169.jpeg?w=1280&q=90
7 Kesalahan Saat Memerah ASI, Ibu Menyusui Perlu tahu/ Foto: iStock

7 Kesalahan Saat Memerah ASI, Ibu Menyusui Perlu tahu

by

link telah dicopy
Jakarta - Air susu ibu perah (ASIP) bukan hal asing lagi bagi Bunda yang bekerja. Ini bisa menjadi solusi untuk bisa mengatur waktu antara pekerjaan dan mengurus bayi. Nah, adakah Bunda yang merasa ASIP-nya sedikit atau bahkan payudara sakit saat memerah?

Nah, bisa jadi karena ada kesalahan yang dilakukan saat memerah ASI. Apa saja nih kesalahan saat memerah ASI? Berikut tujuh kesalahannya dikutip dari Exclusive Pumping.

1. Menggunakan corong dengan ukuran yang salah


Memompa dengan corong pelindung payudara ukuran yang benar sangat penting untuk menghindari rasa sakit pada puting dan memaksimalkan pasokan ASI. Namun, seringkali ibu tidak menyadari bahwa pelindung payudara datang dalam berbagai ukuran, dan hanya menggunakan ukuran yang dipaketkan dengan pompa mereka.

Jika Bunda merasa tidak nyaman saat memompa, Bunda dapat membeli beberapa ukuran yang berbeda dan melihat ukuran apa yang paling nyaman untuk Bunda.

2. Tidak memastikan bayi suka ASIP

Beberapa ibu menyusui memiliki kelebihan lipase dalam ASI mereka. Kelebihan lipase menyebabkan rasa ASI berubah lebih cepat menjadi asam atau sabun, menyebabkan banyak bayi menolak untuk meminumnya.

3. Terlalu lama memompa

Ibu yang memompa sering diberi saran bahwa mereka tidak boleh memompa lebih dari 10 menit atau 20 menit. Maksud dari saran ini adalah untuk mencegah ibu menyusui kelebihan pasokan. Namun, pembatasan waktu ini tidak berlaku bagi Bunda yang menyusui secara eksklusif.

4. Tidak menggunakan bra khusus

Jika Bunda memompa, Bunda harus menggunakan bra khusus. Sebenarnya, ini bertujuan agar Bunda mudah melakukan hal lain selain memerah ASI.

5. Minum obat yang pengaruhi suplai ASI

Ada beberapa obat seperti kontrasepsi oral yang mengandung estrogen atau dekongestan tertentu, yang dapat menurunkan suplai ASI. Sebelum Bunda minum obat apa pun, tanyakan kepada seorang profesional medis tentang keamanannya sehubungan dengan menyusui.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/11/e851cdec-9c51-4b72-bedd-f84b16cefd16_169.jpeg?w=1280
ilustrasi ASI perah/ Foto: iStock

6. Sering melewatkan sesi memompa

Disiplin pada jadwal pemompaan Bunda penting karena dua alasan. Pertama, mengeluarkan ASI secara teratur dari payudara akan membantu mempertahankan persediaan ASI. Jika Bunda sering melewatkan sesi, itu akan memberi tahu tubuh bahwa Bunda tidak lagi membutuhkan banyak susu, dan persediaan ASI akan turun seiring waktu.

7. Terlalu fokus atau bahkan obsesi dengan jumlah stok ASIP

Jangan terlalu fokus pada jumlah stok ASIP. Mungkin Bunda tenang ketika jumlahnya banyak, tapi itu artinya stok ASIP bisa menjadi sumber stres bukan ketenangan.

Nah, soal menyimpan ASIP juga ada aturannya lho, Bunda. Dikatakan dr.Wiyarni Pambudi, Sp.A, dari Tiga Generasi, ASI tidak boleh langsung dibekukan sesaat setelah diperah. Jadi sebaiknya diletakkan di kulkas bagian bawah terlebih dahulu.

"Sebab, perubahan suhu yang drastis merusak nutrisi pada ASI perah. Jadi (perubahan suhu secara bertahap) nggak hanya berlaku saat ASI perah beku hendak dicairkan," tutur Wiyarni.

Apa saja do's and dont's saat menyimpan stok ASIP? Baca selengkapnya di sini.

Simak juga cara aman cegah kehamilan pada ibu menyusui melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)
link telah dicopy