Korban Meninggal Akibat Virus Corona di China Terus Bertambah

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147558/670x335/korban-meninggal-akibat-virus-corona-di-china-terus-bertambah-rev-1.jpeg
Korban Virus Corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Korban meninggal akibat wabah COVID-19, nama resmi virus corona di Provinsi Hubei, China, masih terus bertambah. Terbaru, ada 116 kematian. Demikian diungkapkan Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, Jumat (14/2).

Dari kematian baru, 88 di antaranya tercatat di ibu kota Provinsi Wuhan. Wuhan diyakini sebagai tempat pertama kali muncul virus corona seperti flu pada Desember lalu.

Dilansir dari Antara, sebanyak 4.823 kasus lainnya terdeteksi di Hubei, menambah jumlah total di provinsi tersebut menjadi 51.986 kasus. Lebih dari empat per lima dari kasus baru di provinsi itu terdapat di Wuhan.

1 dari 1 halaman

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei tidak mengungkapkan jumlah kematian keseluruhan akibat virus yang baru teridentifikasi itu. Namun pada Kamis (13/2), Komisi Kesehatan Nasional mengungkapkan jumlah kematian akibat wabah virus corona di daratan China hingga Rabu (12/2) malam meningkat menjadi 1.367. Naik 254 kematian dari hari sebelumnya.

Di seluruh daratan China terdapat 15.152 infeksi baru terkonfirmasi. Angka tersebut menambah jumlah kasus secara keseluruhan menjadi 59.804.

Peningkatan tajam terjadi setelah otoritas Hubei menyebutkan mereka telah menggunakan metode diagnostik yang lebih cepat, dengan menggunakan pemindai tomografi melalui komputer (CT), yang disebutkan NHC telah mendiagnosa 13.332 infeksi baru. [gil]

Baca juga:
WNI yang Diobservasi di Natuna Pulang Besok, Jokowi Minta Warga Tak Takut
Kematian Akibat Virus Corona Mendekati Angka 1.500 & 65.000 Orang Terinfeksi di China
Sepinya Kawasan Pecinan Los Angeles Akibat Wabah Virus Corona
Pemerintah Bersiap Genjot Ekspor ke China Saat Virus Corona Mereda
Ahli Mikrobiologi: Indonesia Beruntung Terik Matahari Bantu Terhindar Virus Corona
Strategi Kementerian Keuangan Tangkal Dampak Virus Corona ke Ekonomi Indonesia