Kisah Tito Karnavian Takut Lihat Gedung Kementerian, Ngeri Lihat Menteri

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147552/670x335/kisah-tito-karnavian-takut-lihat-gedung-kementerian-ngeri-lihat-menteri.jpg
Mendagri Tito Karnavian Teken Nota Kesepahaman Elektronifikasi Transaksi Non Tunai Pemerintah Daerah. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Tito Karnavian kini resmi menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Tetapi, siapa sangka di balik pengangkatan nya sebagai menteri, terdapat kisah tersendiri yang dialami oleh Tito di masa lalu.

Tito sama sekali tidak menyangka dirinya akan menduduki jabatan sebagai menteri. Padahal, dulunya ia takut melihat gedung kementerian.

Penasaran dengan kisah Mendagri Tito Karnavian? Berikut kisah selengkapnya.

1 dari 5 halaman

Tak Menyangka Menjabat Sebagai Menteri

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147552/content_images/670x335/20200214084242-1-mendagri-tito-karnavian-teken-nota-kesepahaman-elektronifikasi-transaksi-non-tunai-pemerintah-daerah-002-hery-h-winarno.jpg

2020 Merdeka.com

Tito mulai menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia sejak 23 Oktober 2019. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kapolri dari 13 Juli 2016 hingga 22 Oktober 2019.

Tito menceritakan bahwa dirinya sama sekali tidak menyangka akan menduduki jabatan sebagai menteri. Hal ini karena sebelumnya ia sempat takut untuk melihat gedung kementerian.

2 dari 5 halaman

Takut Lihat Gedung Kementerian

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147552/content_images/670x335/20200214084243-1-mendagri-tito-karnavian-daat-rapat-pleno-dewan-pertimbangan-mui-001-hery-h-winarno.jpg

2020 Merdeka.com

Pada tahun 1991, Tito Karnavian menjabat sebagai Wakapolsek Sawah Besar. Ia mengungkapkan bahwa saat itu, dirinya takut melihat gedung kementerian di sekitaran Lapangan Banteng.

"Itu kalau melihat gedung ini (Kemenko Perekonomian) rasanya takut sekali. Pejabat tinggi semua, namanya Kapolsek, Kapten, melihat Menteri itu ngeri," ucap Tito di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2) pada Merdeka.com.

3 dari 5 halaman

Butuh Waktu untuk Tidak Takut

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147552/content_images/670x335/20200214084244-1-mendagri-tito-karnavian-saat-rapat-koordinasi-provinsi-jawa-timur-tahun-2020-001-hery-h-winarno.jpeg

2020 Merdeka.com

Tito menambahkan, bahwa butuh beberapa waktu untuk lebih percaya diri dan tidak merasa takut melihat menteri dan gedung kementerian. Terlebih jarak antara Polsek Sawah Besar dengan Kementerian Keuangan maupun Kementerian Koordinator Perekonomian tidak terlalu jauh.

"Jadi rupanya hanya untuk bergerak dari 100 meter saja memerlukan waktu hampir 19 tahun. Tapi hari ini bisa berdiri, masuk ke sini dalam posisi Menteri lagi," tambah Tito.

4 dari 5 halaman

Alasan Jokowi Pilih Tito

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147552/content_images/670x335/20200214084245-1-presiden-joko-widodo-016-nirmatullah-efendi.jpg

2020 Liputan6.com/Lizsa Egeham

Presiden Joko Widodo memiliki alasan tersendiri mengangkat Tito Karnavian menjadi seorang menteri. Menurutnya, Tito memiliki pengalaman bekerjasama dengan kepala daerah saat ia menjabat sebagai Kapolri.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menugaskan Tito untuk mengawal lapangan kerja agar investasi berjalan dengan baik.

"Kita tahu Pak Mendagri memiliki pengalaman di daerah, memiliki pengalaman yang baik di lapangan, hubungan pada saat-saat beliau menjadi Kapolri dengan kepala daerah juga baik," ucap Jokowi saat berbincang dengan awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).

5 dari 5 halaman

Tugas Baru Tito Karnavian

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/14/1147552/content_images/670x335/20200214084245-1-mendagri-tito-karnavian-teken-nota-kesepahaman-elektronifikasi-transaksi-non-tunai-pemerintah-daerah-003-hery-h-winarno.jpg

2020 Merdeka.com

Tak hanya mengawal lapangan kerja. Tito Karnavian juga ditugaskan untuk memperbaiki pelayanan masyarakat dan menyelaraskan peraturan daerah. Tugas tersebut membuat Tito harus selalu berkoordinasi dengan kepala daerah.

"Dalam lima tahun kemarin memang kelemahan kita ada di situ. Banyak dunia usaha yang ingin berinvestasi, baik dari lokal, nasional maupun global tapi sering terhambat di sini. Saya kira tugas yang paling berat di situ tapi juga yang berkaitan dengan keamanan dan tertib sosial juga tanggung jawab Mendagri, saya kira Pak Tito memiliki pengalaman yang baik mengalami itu," ucap Jokowi pada Merdeka.com.

[add]