https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/08/368deee1-bba6-4638-a6cc-9a4771187b71_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Roket Katyusha (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Ini Roket Katyusha, yang Kembali Serang Militer AS di Irak

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Basis militer AS di Irak kembali diserang Roket Katyusha. Pada Kamis (13/2/2020) roket ini menghantam area terbuka di pangkalan tersebut.

Menurut laporan AFP, pasukan AS pun sudah menemukan posisi pelaku penembak rudal. Landasan peluncuran rudal berada sekitar lima kilometer dari K1. "Saat ini, masih ada 11 roket yang belum ditembakkan," tulis media Prancis itu. Namun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Ini merupakan serangan ke-20 yang ditujukan ke AS, setelah serangan di Kedutaan Besar negeri itu di Baghdad awal Februari lalu. Serangan ini juga merupakan serangan kedua, yang terjadi di pangkalan K1, setelah 27 Desember lalu.


Lalu seberapa canggih Roket Katyusha? Roket ini merupakan roket artileri buatan Rusia. Peluncur roket ini dirancang oleh Georgy Langemak dan diproduksi oleh Plant Comintern in Voronezh.

Mengutip globalsecurity.org, Katyusha merupakan roket yang dibuat pada perang dunia ke II dan menjadi senjata rahasia Uni Soviet. Peluncuran roket ini menggunakan mobil truk dengan jarak tembak hingga 20,4 kilometer dan bisa ditembakkan dalam jumlah banyak secara bersamaan.

Roket ini berukuran kecil dengan daya ledak tinggi tetapi akurasinya rendah dan butuh waktu lebih lama untuk mengisi ulang. Para tentara Uni Soviet menamai roket ini dengan nama Katie.

Pada Perang Dingin (cold war) di tahun 70-an Katyusha menjadi roket yang cukup populer dan diekspor ke beberapa negara seperti Romania, Yugoslavia hingga Korea Utara.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)