Dampak Virus Corona, Turis China Jadi Korban Rasisme
by Johanes Randy PrakosoRoma -
Virus Corona sedang jadi momok secara global, termasuk di Italia. Dampaknya, sejumlah turis dan masyarakat keturunan China di sana ikut jadi korban rasisme.
Selain mematikan, virus Corona yang mewabah di China juga ikut memberi dampak sosial, ke traveler dan masyarakat dari Negeri Tirai Bambu. Baru-baru ini hal itu terjadi di Italia.
Seperti diberitakan media The Local, Jumat (31/1/2020), tensi di Italia tengah meningkat akibat virus Corona setelah sekitar 7 ribu orang terpaksa tertahan di atas kapal cruise mengikuti dua penumpang China yang dicurigai terindikasi Corona.
Walau hasilnya dinyatakan negatif, tapi sejumlah koran Italia telah memberitakan sejumlah kasus perundungan dan diskriminasi ras terhadap masyarakat dan turis China di Italia terkait virus Corona.
Kabar terakhir dari Italia, seorang turis China di Venesia sempat diludahi oleh warga lokal. Di Turin, satu keluarga keturunan China difitnah membawa penyakit virus Corona. Belum lagi ulah para ibu Italia di media sosial yang melarang anaknya bermain dengan anak keturunan China.
Sontak, segala perlakuan rasisme dari orang Italia ke masyarakat dan turis keturunan China membuat publik berang. Salah seorang anggota asosiasi bisnis Italia Confcommercio yang merupakan keturunan China, Francesco Wu, ikut buka suara.
"Ini benar-benar tidak pantas, aneh dan memancing amarah. Ini sangat tidak adil dan bahkan lebih menyakitkan karena melibatkan anak-anak. Ini adalah campuran dari ketidakpedulian dan rasisme," ujar Wu untuk sekitar 30 ribu komunitas China di Milan seperti diberitakan media La Stampa Kamis kemarin (30/1)
Pihak kesehatan lokal Italia (AGI), bahkan sampai mengirim surat pernyataan resmi ke sekolah-sekolah yang menyatakan bahwa tak perlu sampai memisahkan kehadiran anak-anak keturunan China di dalam lingkungan sekolah.
Seorang jurnalis keturunan China yang telah tinggal di Italia selama 30 tahun dan berkontribusi di majalah bulanan China in Italy, Hu Lanbo, bahkan sampai menulis surat terbuka untuk teman-teman di Italia.
"Pemikiran bahwa virus Corona bisa dideteksi dari kehadiran orang China benar-benar tidak masuk akal," ujar Hu.
Menurut informasi dari National Statistics Institute (Istat), tercatat ada sekitar 300 ribu warga negara China yang menetap di Italia terhitung akhir tahun 2018.
Maraknya virus Corona juga berimbas pada pendapatan yang didapat dari turis China yang liburan ke Italia. Walikota Milan, Giuseppe Sala, mengestimasi kerugian sebesar 300 juta Euro (4,5 trilyun) per bulan atau penurunan pendapatan dari sektor pariwisata sekitar 40% dari waktu sebelum virus Corona muncul.
Merujuk pada data penyebaran real time virus Corona oleh Johns Hopkins CSSE, Jumat (31/1/2020), hingga saat ini tercatat ada dua orang yang terindikasi virus Corona di Italia.
Simak Video "Korban Meninggal Virus Corona Mencapai 213 Jiwa"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/krs)