Pembatasan Impor Mamin dari China Bisa Ganggu Kebutuhan Industri Dalam Negeri

by
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779856_800x600_images.jpg
Pembatasan Impor Mamin dari China Bisa Ganggu Kebutuhan Industri Dalam Negeri

KBRN, Surabaya: Pemerintah mewaspadai makanan dan minuman dari China, khususnya berasal dari Provinsi Hubei. Kementrian Perdagangan bahkan berencana membatasi impor makanan dan minuman dari negeri bambu itu menyusul luasnya persebaran virus corona saat ini. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengakui masih belum bisa memprediksi dampak penyebaran virus corona terhadap industri makanan dan minuman. Saat ini, kata Adhi, pelaku usaha masih melihat perkembangan dampak virus tersebut terhadap perekonomian. 

Namun demikian, kata Adhi, adanya pembatasan makanan dan minuman yang berasal dari China, tentu mengganggu apalagi industri dalam negeri masih ketergantungan impor bahan baku dari China. Menurutnya, bahan pangan yang seharusnya dihindari saat ini adalah impor makanan segar, baik produk hewani atau pun nabati yang belum melaui proses industri.

"Kita masih banyak ketergantungan import bahan baku salah satunya dari China. Menurut Kami, sepengetahuan yang ada, virus itu tidak bisa ikut dalam bahan pangan olahan yang diproses karena sudah melalui proses yang panjang baik panas maupun proses dingin. Yang kedua juga dalam perjalanan juga suhunya cukup tinggi di sepanjang jalan perkapalan, kontainer, sehingga tidak memungkinkan virus untuk disana. Kecuali kalau itu bahan pangan segar," ujarnya, Jumat, (31/1/2020).

Pihaknya berharap pembatasan makanan dan minuman dari China tidak berlebihan apalagi saat ini sudah menjelang Ramadhan dan Lebaran. 

"Kalau catatan Kami banyak bahan baku yang Kita impor dari China mulai dari Asam Sitrat, bahkan termasuk cabe kering, cabe bubuk, disamping itu bahan baku semi proses. Ini yang menurut Kami sangat besar pengaruhnya. Pemerintah perlu hati-hati dalam melakukan ini. Memang Kita perlu waspada, Saya setuju, khususnya untuk pangan segar." tegasnya.

Sementara untuk ekspor lanjut Adhi, sementara ini belum ada larangan dari China hanya Pihaknya mendapatkan laporan ada banyak hambatan terkait ditutupnya sejumlah pelabuhan di China.

"Jadi yang menghambat adalah proses logistiknya karena banyak pintu masuk dan keluar yang dibatasi akibat wabah Corona itu. Ini juga menghambat import bahan baku yang Kita butuhkan." pungkasnya.