Politisi PKS Asal Aceh Usul Melegalkan Ganja, Ini Komentar BNNP

by
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779837_800x600_images_-_2020-01-31T165638.220_.jpeg
Politisi PKS Asal Aceh Usul Melegalkan Ganja, Ini Komentar BNNP

KBRN, Banda Aceh : Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menyayangkan terkait pernyataan yang disampaikan oleh Politisi PKS, Rafli yang mengusulkan agar pemerintah Presiden Joko Widodo melegalkan tanaman ganja sebagai komoditas ekspor. 

Padahal, BNN saat ini tengah gencar-gencarnya memberantas peredaran narkoba jenis ganja di provinsi paling ujung barat Indonesia itu. 

"Kita tengah gencar menurunkan angka penggunaan narkoba, sementara ada usulan untuk dilegalkan ganja. Kalau kami dari BNNP Aceh tidak sependapat. Artinya, kita melarang karena masyarakat Aceh belum siap,” kata Plt Kepala BNNP Aceh Amanto, di Banda Aceh, Jumat (31/1/2020). 

Menurutnya, masyarakat Aceh belum siap jika dilegalkan ganja karena khawatir akan disalahgunakan. 

"Kita khawatir masyarakat Aceh menyalahgunakan tanaman tersebut. Karena belum sepenuhnya masyarakat sadar akan tanaman terlarang itu. Memang perlahan masyarakat Aceh mulai sadar. Akan tetapi, jika itu dilegalkan takutnya disalahgunakan oleh sebagian masyarakat yang belum sadar,” ungkapnya.

Soal regulasi, menurut Amanto, perlu diatur juga agar jelas.

"Jika itu memang harus dilegalkan, harus ada regulasi yang jelas dan tetap dalam pengawasan petugas. Itu harus ada regulasi yang jelas, pengawasannya bagaimana, terus soal lokasi tempat tertentu serta dalam pengawasan siapa yang berwenang untuk mengawasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Politisi PKS asal Aceh, Rafli mengusulkan agar pemerintahan Presiden Joko Widodo melegalkan tanaman ganja sebagai komoditas ekspor. Hal itu dikatakan Rafli saat menyampaikan usulannya kepada Menteri Perdagangan, Agus Supramanto dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI, Kamis (30/1/2020) kemarin.

Menurut Rafli, ganja menjadi potensi ekspor yang besar, mengingat tanah Aceh merupakan daerah yang subur ditanami ganja.

"Ganja entah itu untuk kebutuhan farmasi, untuk apa saja, jangan kaku kita, harus dinamis berpikirnya. Jadi, ganja ini di Aceh tumbuhnya itu mudah," katanya seperti dilansir CNN Indonesia. 

Politikus dari daerah asal Daerah Permilihan (Dapil) Aceh itu meminta pemerintah untuk melihat potensi yang ada dan dicari pasar luar negeri.

Bahkan dirinya menawarkan diri untuk membantu proses ini ke depannya. Misalnya, mencarikan lahan jika diperlukan.

"Jadi ganja ini adalah konspirasi global, dibuat ganja nomor satu bahayanya. Narkotika yang lain dibuat nomor sekian. Padahal, yang paling sewot dan gila sekarang masuk penjara itu bukan orang ganja," jelasnya.

Agus menanggapi Rafli kemungkinan ganja menjadi komoditas ekspor. Ia mengaku akan melakukan kajian.

"Itu baru bahas usulan, jadi nanti teknis kita lihat aturan yang ada. Aturannya, selama ini tidak diperbolehkan. Ke depannya bagaimana kepentingannya untuk apa," tandasnya. (Foto : ist)