https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/01/31/1cc62b30-0e9c-4941-8453-e37452d1f7b2_169.jpeg?w=1280&q=90
Via Vallen/ Foto: Instagram @viavallen

Via Vallen Posting Foto dan Pantun, Netizen Salfok Bilang Mirip Tina Toon

by

link telah dicopy
Jakarta - Penampilan Via Vallen enggak pernah lepas dari komentar netizen nih, Bunda. Seperti baru-baru ini, potret wanita 28 tahun tersebut yang diunggahnya di Instagram pribadi, kembali ramai dikomentari warganet.

Dalam foto selfie hasil filter itu, wajah Via terlihat lebih berisi. Netizen kemudian ramai-ramai memberikan pujian, bahwa Via jadi lebih cantik dengan pipi chubby-nya.

"Ka Via makin Cabi," tulis seorang netizen.


"Udah gendutan sekarang ya sayang," timpal yang lainnya.

"Cuby imut lucuu," sahut akun yang lain.

Tak sampai di sana, wajahnya yang memang terlihat lebih gemuk bahkan membuat netizen mengatakan Via mirip mantan penyanyi cilik, Tina Toon.

"Kok mirip Tinatun kaka," tulis salah satu akun.

"Mbak viaaa tembem ihhh," balas akun yang lain.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/31/a9e28020-7e11-4114-846a-ad5566a89514.jpeg?a=1
Via Vallen Posting Foto dan Pantun, Netizen Salfok Bilang Mirip Tina Toon/ Foto: instagram

Netizen juga menggoda Via karena captionnya yang menggelitik soal status jomblo. "Mangan tahu acar segone sak wakul, Masio gak duwe pacar, tetep stay cool," tulis Via.

"@viavallen Jomblo Penting Bahagia mbk," kata netizen.

"Aku siap dadi pcarmu," goda akun yang lain.

Mengomentari fisik seseorang itu masuk pada body shaming, Bunda. Jika komentarnya positif mungkin orang akan senang, tapi jika negatif, maka psikologis seseorang bisa terganggu lho, demikian menurut psikolog Universitas Indonesia, Bona Sardo, M.Psi. Kecenderungan menghina bentuk fisik akan membuat korban merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri.

"Dampaknya secara psikologis sebetulnya sangat luas ya, terutama self esteem yang menurun, rasa keberhargaan dirinya," kata Bona.

Bona menuturkan, ketika seseorang diberikan ujaran terkait dengan kondisi fisiknya dan kondisi fisik tersebut memang sedang buruk, seseorang akan merasa buruk secara psikis.

"Misal sudah lama enggak ketemu, terus lagi ketemu baru reunian dibilangin 'ih gemukan ya,' bisa saja langsung merasa rendah diri dan enggak berharga. Akan merasa enggak sempurna karena bagian tubuh tersebut menjadi fokus ujaran di dalam body shaming ini," ujarnya.

Stop body shaming, tonton video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)
link telah dicopy