Bagaimana Penyebaran Coronavirus : Cara Proteksi Diri dan Orang Lain

by
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779760_800x600_3000.jpg
Bagaimana Penyebaran Coronavirus : Cara Proteksi Diri dan Orang Lain
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779760_800x600_3001_(2).jpg
Bagaimana Penyebaran Coronavirus : Cara Proteksi Diri dan Orang Lain
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779760_800x600_3000_(1).jpg
Bagaimana Penyebaran Coronavirus : Cara Proteksi Diri dan Orang Lain
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779760_800x600_3001_(1).jpg
Bagaimana Penyebaran Coronavirus : Cara Proteksi Diri dan Orang Lain

KBRN, Jakarta : Pemerintah China memastikan, Coronavirus dapat menyebar ketika seseorang yang terinfeksi itu sedang batuk atau bersin. Namun diingatkan, bahwa salah satu garis pertahanan pertama untuk pencegahan adalah rajin mencuci tangan.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok sudah memastikan wabah Coronavirus berasal dari hewan liar kelelawar, tikus, ular, dan luwak. Kemudian virus tersebut menyebar kepada manusia, kemudian saat ada manusia yang sudah terjangkit, ia bisa menularkannya secara tidak sengaja kepada manusia lain.

Virus tersebut menyebabkan pneumonia, yakni kondisi dimana seseorang mengalami infeksi yang terjadi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru orang tersebut. Infeksi yang ditimbulkan pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya.

BACA JUGA: Update Coronavirus : Korban Tewas Jadi 213 Orang di Tiongkok, WHO Rilis Global Emergency

Oleh karena itu, mereka yang jatuh sakit dilaporkan menderita batuk, demam, dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang parah, bisa terjadi kegagalan organ. Karena ini adalah pneumonia virus, antibiotik tidak ada gunanya. 

Obat antivirus yang dimiliki dunia ini untuk melawan flu tidak akan bekerja. Jika seseorang dirawat di rumah sakit, mereka mungkin mendapatkan dukungan untuk paru-paru dan organ lain serta cairan. 

Kemudian untuk pemulihan, akan tergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh mereka. Banyak dari mereka yang meninggal dunia diketahui sudah dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Bagaimana Penyebaran Coronavirus?

1. Wabah Coronavirus Wuhan adalah penyakit baru dan para ilmuwan masih menilai bagaimana penyebarannya dari orang ke orang, tetapi virus serupa cenderung menyebar melalui batuk dan bersin.

2. Ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mereka melepaskan tetesan air liur atau lendir. Tetesan ini dapat jatuh pada orang-orang di sekitarnya dan dapat langsung dihirup atau diambil pada tangan kemudian dipindahkan saat seseorang menyentuh wajah mereka, hingga terinfeksi. 

BACA JUGA: Rantai Penularan Coronavirus : Hewan Liar - Manusia - Sesama Manusia

3. Untuk flu, beberapa pedoman rumah sakit mendefinisikan paparan berada dalam jarak enam kaki dari orang yang terinfeksi yang bersin atau batuk selama 10 menit atau lebih.

4. Virus juga dapat menyebar melalui tetesan yang mendarat di permukaan seperti kursi di bus atau kereta atau meja di sekolah. Namun, apakah ini merupakan rute transmisi utama, itu tergantung pada berapa lama virus bertahan di permukaan meja atau kursi tersebut. Kemampuan bertahan itu dapat bervariasi dari jam ke bulan.

Bagaimana Melindungi Diri Sendiri dan Orang Lain

1. Cuci tangan Anda, basahi tangan Anda dengan air bersih yang mengalir dan gunakan sabun. Sapukan tangan Anda, termasuk punggung, di antara jari-jari Anda, dan di bawah kuku serta gosok setidaknya selama 20 detik, kemudian bilas hingga bersih.

2. Tutupi mulut dan hidung Anda dengan tisu ketika batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah dan cuci tangan sampai bersih menggunakan sabun. Jika Anda tidak memiliki tisu untuk tangan, cobalah batuk dengan cara menutupi mulut menggunakan siku. Jangan gunakan telapak tangan, tapi siku.

3. Masker wajah menawarkan perlindungan dari tetesan akibat gejala flu yang bisa saja mengawali infeksi Coronavirus. Namun, masker itu tidak dapat mencegah partikel aerosol yang lebih kecil, dimana partikel tersebut bisa melewati bahan masker medis yang biasanya sangat tipis. Topeng atau masker juga membiarkan mata terbuka dan ada bukti bahwa beberapa virus dapat menginfeksi seseorang melalui mata.

4. Cari pertolongan medis secepatnya jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernapas, serta bagikan riwayat perjalanan Anda dengan penyedia layanan kesehatan (apakah pernah berkunjung ke negara terinfeksi Coronavirus).

5. Jika mengunjungi pasar secara langsung di daerah yang terdampak Coronavirus, hindari kontak langsung tanpa perlindungan dengan hewan hidup dan permukaan meja atau benda apapun yang telah bersentuhan dengan hewan.

BACA JUGA: Pesan Tersirat WHO : Jangan Panik Hadapi Coronavirus, Hanya Waspada

6. Jika Anda berada di daerah yang terkena dampak Coronavirus, hindari makan produk hewani mentah atau kurang matang serta  berhati-hatilah saat memegang daging mentah, susu, atau organ hewani untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah.

7. Jika Anda telah kembali dari daerah yang terkena dampak Coronavirus di China dalam dua pekan terakhir, tinggal di dalam rumah dan hindari kontak dengan orang lain selama 14 hari. Ini berarti tidak akan bekerja, sekolah, atau berkeliaran di area publik.

8. Jika Anda telah kembali dari daerah yang terinfeksi Coronavirus dan mengalami suhu tinggi, batuk, pilek, sakit tenggorokan atau kesulitan bernafas, jangan tinggalkan rumah Anda sampai telah diberi saran oleh dokter.

Coronavirus Sementara Ini Sudah Merenggut Ratusan Jiwa

Wabah Coronavirus kembali memakan korban, setelah sebelumnya dikabarkan 212 orang, bertambah satu meninggal dunia menjadi 213 orang di seluruh Tiongkok. 

Pengumuman dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) mengumumkan virus Corona di Tiongkok sebagai keadaan darurat Internasional.

BACA JUGA: WHO Bagikan Enam Cara Sederhana Melindungi Diri dari Coronavirus

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, infeksi terburuk diderita oleh negara yang lemah dalam penerapan sistem kesehatan di dalam negerinya sendiri. 

Demikian dilaporkan Alison Rourke yang dilansir The Guardian, Jumat (31/1/2020).

Sumber : Hannah Devlin, koresponden Sains, dan Ellen Wishart / The Guardian
Foto : The Guardian Design