https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/02/14/6435a838-e773-4ea0-b980-444383909c4d_169.png?w=715&q=90
Foto: Reuters

Cemaskan Perkembangan Virus Wuhan, Wall Street Dibuka Drop

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok pada perdagangan Jumat (31/01/2020) setelah investor mengukur ulang dampak virus Wuhan terhadap perekonomian dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 250 poin (-0,8%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan sedikit surut menjadi 234,7 poin (-0,8%) selang 30 menit kemudian ke 28.613,89. Indeks Nasdaq dibuka turun 24,71 poin (-0,3%) ke 9.272,97 dan indeks S&P 500 tertekan 18,26 poin (-0,57%) ke 3.264,9.

Komisi Kesehatan Nasional China pada Jumat mengonfirmasi bahwa virus Wuhan telah menjangkiti 9.692 orang, dan membunuh 213 orang lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan wabah virus Corona varian baru itu sebagai 'darurat global', karena wabah masih terus meluas ke 18 negara lain.

"Wabah virus Corona menambah tekanan lain terhadap prospek saham dalam jangka pendek," tutur Chief Global Strategist BCA Research Peter Berezin, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Biasanya, lanjut dia, virus yang bermutasi jadi kurang mematikan setelah membunuh inangnya karena juga membunuh dirinya sendiri. "Sayangnya, di sebuah dunia yang penuh dengan perjalanan massal, virus bisa menyebar ke seluruh dunia sebelum kehilangan potensinya."

Investor memburu saham Amazon karena harga saham emiten teknologi tersebut melonjak 8,6%. Perseroan melaporkan kinerja kuartal IV-2019 yang melampaui ekspektasi pasar ditopang bisnis komputasi awan (cloud).

Menurut data FactSet, 70% dari 226 perusahaan konstituen indeks S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangannya berhasil membukukan laba bersih lebih baik dari perkiraan pasar.

Dari sisi fundamental, pelaku pasar bakal mencermati data pendapatan warga AS, belanja konsumen, dan belanja inti konsumsi personal periode Desember yang akan dirilis pukul 08:30 waktu setempat.

Demikian juga dengan data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/ PMI) Chicago yang mengindikasikan tingkat ekspansi sektor manufaktur, dan hasil final sentimen konsumen periode Januari.

TIM RISET CNBC INDONESIA





(ags/ags)