Dilewati Jalan Tol, Selokan Mataram Bisa Jadi Daya Tarik
by Jauh Hari Wawan SSleman -
Pembangunan jalan tol yang melintas di Yogyakarta dipastikan melewati selokan Mataram. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno menuturkan, selokan Mataram punya nilai sejarah.
"Memang betul (selokan Mataram) memiliki nilai sejarah. Jadi harus dilestarikan dan kita manfaatkan untuk kepentingan budaya dan pembangunan yang memiliki nilai kearifan lokal," kata Krido saat ditemui detikcom seusai sosialisasi pembebasan tanah untuk jalan tol Yogya-Solo di Kantor Desa Tirtoadi Jalan Raya Dusun Jontungan, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Selokan Mataram memiliki panjang 31,2 km dan dibangun pada Masa Pendudukan Jepang. Saat ini selokan itu memiliki fungsi vital untuk pertanian dan perikanan. Menurut Krido, hal itu lah yang menjadi daya tarik utama.
"Dan justru jalan tol yang melewati selokan Mataram ini yang memiliki nilai historis dan menjadi sebuah daya tarik ada jalan tol yang melintas di atas selokan," bebernya.
Krido mengatakan ada nuansa khusus saat sebuah tol melewati Selokan Mataram. Oleh karenanya, dalam mendesain jalan tol pihaknya tidak semata-mata memikirkan konstruksi saja.
"Ini (jalan tol) yang melewati selokan akan memiliki nuansa strategis ekologis dan nilai strategis budaya. Karena tidak semata-mata tidak hanya memikirkan konstruksi," ungkapnya.
Dia mengaku bahwa saat ini pihaknya belum melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWS-SO) sebagai instansi pengelola selokan. Pembicaraan akan dilakukan saat konsultasi publik pada Maret 2020.
"Nanti pembahasan bersama BBWS-SO dilakukan pada saat konsultasi publik. Bersama dengan para instansi yang lain, seperti Dishub, PDAM dan pihak lain terkait," jelasnya.
Simak Video "Pengemudi Masih Was-was Naik Tol Layang Japek "
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/krs)