Rumah di Magelang Ini Jadi Tempat Terakhir Jenderal Sudirman

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/31/effe7b69-47e1-4aa5-bba1-23c3bd926040_169.jpeg?w=780&q=90
Museum Sudirman di Kota Magelang (Foto: Eko Susanto/detikcom)

Magelang -

Kota Magelang memiliki beberapa museum. Salah satunya, Museum Sudirman yang berada di Jalan Ade Erma Suryani No C7, Badaan.

Untuk menuju di lokasi ini sangat mudah. Anda bisa bertanya langsung kepada warga maupun dengan bantuan Google Maps. Lokasi Museum Sudirman ini berdekatan dengan Taman Badaan.

Museum Sudirman ini buka tiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB, dan gratis. Museum Sudirman dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Kota Magelang. Di museum ini ada barang yang asli peninggalan Jenderal Sudirman maupun replika untuk melengkapi koleksi museum.

Untuk ruang yang ada di museum meliputi ruang tamu, ruang kerja, ruang dokter pribadi dan ruang keluarga. Kemudian, ada kamar tidur, ruang makan, dapur/ruang meja pencucian jenazah.

Bangunan museum ini merupakan rumah peristirahatan tentara dan tentunya pernah ditempati Panglima Besar Jenderal Sudirman. Adapun Jenderal Sudirman menempati lokasi ini sampai wafatnya pada 29 Januari 1950. Kemudian bangunan ini mulai difungsikan sebagai Museum Sudirman sejak 27 Februari 1975.

Museum Sudirman terdiri dua bangunan yakni bangunan utama yang pernah ditempati Jenderal Sudirman. Kemudian bangunan belakang yang pernah ditempati dua orang ajudannya, Soepardjo Roestam dan Tjokropranolo.

Untuk kali pertama, Pemkot Magelang mengadakan doa bersama untuk memperingati wafatnya Panglima Besar Jenderal Sudirman pada tanggal 29 Januari. Doa bersama yang dihadiri sejumlah elemen masyarakat berlangsung di kompleks Museum Sudirman, Kamis (30/1/2020).

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/31/530e49ec-f4c2-4415-9e36-cc7af86580d7.jpeg?a=1

"Ini kegiatan spontan (doa bersama), sederhana. Tanggal 29 Januari, hari meninggalnya Jenderal Sudirman, kami melakukan doa bersama. Terus karena sifatnya spontan, kami adakan dengan jawilan," kata Sugeng P, Kabid Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang di Museum Sudirman, Kamis (30/1/2020).

Doa bersama tersebut diikuti sejumlah personil dari Rindam IV/Diponegoro, veteran dan pegawai dinas pendidikan dan kebudayaan. Hal ini dilakukan untuk mengenang jasa Jenderal Sudirman.

"Ini sebuah Museum Sudirman. Bangsa ini tahu siapa Jenderal Sudirman dan kami sebagai generasi, rakyat yang sekarang ini siapapun tentu punya kewajiban terhadap beliau telah mendahului kita. Artinya apa, mereka pahlawan kita hargai jasanya karena tanpa perjuangan mereka, kita tidak ada seperti ini," ujar Sugeng.

"Museum Sudirman ini, dulu tempat pesanggrahan Jenderal Sudirman. Setelah perang gerilya di Jogja dan lain sebagainya, selesai perjuangan agresi militer Belanda selesai berada di sini. Di sini sekitar satu bulan, sampai meninggal di sini," tuturnya.

Sugeng menuturkan, peninggalan Jenderal Sudirman antara lain ada tempat tidur. Selain itu, ada tempat mencuci jenazah dan lainnya.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/31/fd9dd765-011f-4803-9ef1-2434a02de9e9.jpeg?a=1

"Tempat ini adalah tempat pesanggrahan dia (Jenderal Sudirman). Tempat terakhir, beliau meninggal disini. Di dalam (museum) ada tempat tidurnya di mana beliau meninggal, ada tempat mencuci jenazah beliau di sini juga," katanya seraya menyebut saat di Magelang Jenderal Sudirman bersama dua ajudan.

Rata-rata kunjungan ke Museum Sudirman per tahunnya sekitar 5.000 sampai 6.000. Pengelola berharap jumlah kunjungan itu bisa mencapai 10.000 orang per tahunnya.

Sementara itu, Koordinator Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana mengapresiasi, adanya doa bersama di Museum Sudirman. Ia berharap peringatan seperti ini bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.

"Peringatan ini penting sekali. Kami mengapresiasi kepada Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang. Ini akan menjadi embrio peringatan-peringatan ke depan. Kami mengharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan kesatuan-kesatuan di wilayah Magelang karena tidak bisa tidak bahwa Jenderal Sudirman menjadi Bapak TNI, bapak bangsa," kata Bagus.

"Harapan kami bukan sekadar dari segi kuantitas, tapi kualitasnya bagaimana api semangat Jenderal Sudirman tetap menyala di hati masyarakat," imbuh dia mengakhiri.

Simak Video "Karnaval Budaya Magelang, Magelang"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)