Pemerintah Diingatkan Jangan Ada WNI Tertinggal Saat Dievakuasi dari China

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144400/670x335/pemerintah-diingatkan-jangan-ada-wni-tertinggal-saat-dievakuasi-dari-china.jpg
Suasana kota-kota di China sepi akibat wabah virus corona. ©2020 REUTERS/Thomas Peter

Merdeka.com - Pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Wuhan, China. Anggota Komisi I DPR Willy Aditya mengingatkan agar tidak ada satupun WNI yang tertinggal karena masalah teknis. Sehingga diperlukan pengumuman menyeluruh agar WNI di China mengetahuinya.

"Perwakilan RI di China harus mengumumkan proses evakuasi ini agar tidak ada satupun WNI yang tertinggal karena problem teknis pendataan," kata Willy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/1).

Politikus Nasdem ini berharap proses evakuasi berjalan lancar dan tak menimbulkan kepanikan di daerah asal masing-masing.

"Harapannya, semua tahapan rencana evakuasi nanti, mulai dari pendataan, identifikasi titik-titik penjemputan, pemberangkatan, pemeriksaan, karantina, hingga dipulangkan ke domisili masing-masing, dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kepanikan di lingkungan masing-masing," ujar Willy.

Dia mengingatkan pemerintah agar menjalankan koordinasi dengan matang. Bisa oleh BNPB, TNI atau lembaga manapun. Willy mengingatkan, semua langkah harus terpimpin, terorganisir dan terkelola dengan baik.

"Anggaran kedaruratan bisa digunakan oleh tim evakuasi untuk menyokong aktivitasnya. DPR akan mendukung dan memastikan proses evakuasi berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan masalah ke depannya," ucapnya.

Selain itu, Willy mengingatkan pemerintah harus memantau keadaan di Wuhan. Dia meminta pemerintah menjamin para WNI yang dievakuasi ini. WNI yang dievakuasi ini pada dasarnya adalah WNI yang juga memiliki aktivitas penghidupan rutin di sana.

"Ada yang mahasiswa, pengusaha, dan lainnya. Pemerintah harus memastikan bahwa mereka yang di evakuasi nantinya dapat kembali dan dijamin oleh negara," jelasnya. [noe]