Menteri Teten Gandeng Koppari Kembangkan Wisata di Indonesia

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144405/670x335/menteri-teten-gandeng-koppari-kembangkan-wisata-di-indonesia.jpg
Teten Masduki. ©2017 merdeka.com/dian rosadi

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, meminta Koperasi Pariwisata Republik Indonesia (Koppari) untuk mengidentifikasi lima kebutuhan pendorong wisata. Kelima kebutuhan pendorong wisata tersebut antara lain rumah singgah, wisata alam, kuliner, hotel dan souvenir.

Teten juga meminta Koppari untuk mendorong pengembangan lima tempat wisata yang menjadi lokasi destinasi premium, khususnya Labuan Bajo.

"Mereka (Koppari juga) ingin dorong perkembangan pariwisata, seperti di Labuan Bajo guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya di Kantor Kemenkop, Jakarta, Jumat (31/1).

Teten mengatakan tugas penting Koppari ialah dalam hal mengkonsolidasi penduduk wisata setempat untuk mengetahui potensi keuntungan serta keperluan yang dibutuhkan dalam rangka mendorong pendapatan maksimal.

"Tim Kemenkop dan Pariwisata (KOPPARI), sedang melakukan pemetaan provinsi, melakukan validasi, kemudian kami akan segera memberi tahu, apa keperluannya, potensi keuntungannya seberapa besar, dan sebagainya," jelasnya.

Kemudian, mengingat sektor pariwisata adalah sektor berjangka panjang, Teten mengatakan akan menjalankan pelatihan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampilnya, baik berupa pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun pelatihan langsung kepada masyarakat, di lokasi wisata sekitar. "Karena itu kebutuhan tenaga kerja makin hari akan makin meningkat dan terus menerus," jelasnya.

"(Misalnya) untuk kuliner perlu ada pelatihan barista, memasak, atau hospitality (di tempat penginapannya),(atau jika) untuk kerajinan, apakah masih perlu diturunkan desainer untuk memperbaiki kualitas (barang)nya oleh-olehnya penjualannya. Kemudian (akan melatih orang-orang sekitar tempat pariwisata) untuk pelatih tour guidenya," sambungnya.

Selain itu, Teten menghimbau agar semua usaha bisa tergabung dalam koperasi sehingga usaha tidak lagi milik perorangan, namun tergabung dalam kemitraan di lembaga resmi yang berbadan hukum yang terlindungi.

1 dari 1 halaman

Kesiapan Program Pariwisata

Sementara itu, Ketua Koppari Yosef Tor Tulis, menyebutkan lembaga yang telah dideklarasi sejak November 2019 ini, sudah membuka cabang di Labuan Bajo dan Lampung. Kehadirannya guna menjembatani, mendata komunitas dalam sektor pariwisata di daerah.

"Kami ini idealisme untuk membangun perkembangan pariwisata masyarakat, menjadi fasilitator, (misalnya) ada pengrajin di Labuan Bajo yang ingin belajar tenun, lalu kami siapkan datanya, dan berikan ke pemerintah agar dilakukan pembinaan tenun didaerah tersebut," papar Yosef.

Dengan itu, Yosef mengatakan dukungan pemerintah perlu dalam hal membina komunitas-komunitas yang ada di daerah seputar destinasi pariwisata. Selain untuk melakukan pembinaan, lembaga ini juga didasari untuk meningkatkan hasil perekonomian masyarakat lokal yang ada di daerah pariwisata.

"(Misalnya, melihat pada Labuan Bajo), pada akhir Desember 2019, kita (Koppari) melakukan pengukuhan cabang Labuan Bajo, menghadirkan 18 koordinator komunitas, diantaranya komunitas tenun kuliner restoran, petani sayur, buah, koordinator nya sudah kita konsolidasi mereka sekarang sedang mendata anggota," jelasnya.

Reporter Magang: Nurul Fajriah [did]

Baca juga:
Kemenkop: 90 Persen Petani Kopi Pemilik Lahan Sempit
Kemenkop dan UKM Buka Pendaftaran Lelang 3 Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
Tingkatkan Bisnis Pertanian Rakyat, Pemerintah Konsolidasikan Lahan Sempit
Kemenkop dan Kementan Kolaborasi Wujudkan Korporatisasi Petani
Pemerintah Gagas Kamar Ekspor Permudah Pelaku UMKM Tembus Pasar Dunia
Menkop Teten Bakal Gandeng Pemda Data UMKM yang Layak Gunakan Gas Elpiji 3 Kg
Menteri Teten Optimis Penyaluran KUR Capai Target di 2020