https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/05/14/c2434d28-ffd1-4494-8541-04c1f751197b_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Progres konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul)

Mudik ke China, 300 Pekerja Kereta Cepat Ditahan Balik ke RI

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 300 pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mudik ke China untuk merayakan tahun baru China atau Imlek. Saat ini, mereka dilarang sementara masuk kembali ke Indonesia.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona ke Indonesia.

"Kan saya bukan ahli kesehatan. Jadi pemerintah sana sampaikan apa, harus libur sampai tanggal 9, ya sudah kita ikuti dulu sambil lihat perkembangan," kata Chandra di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (31/1/20).

Dia mengaku ogah berkontribusi membawa virus corona ke Indonesia. Ia memilih untuk menahan dulu para pekerjanya yang pulang kampung agar tak balik ke Indonesia.

"Ya, jadi mereka yang sudah pulang, jangan kembali lagi ke sini. Apalagi kan Pak Jokowi bilang semua WNI yang di China suruh pulang. Artinya belum ada kejelasan, nah nanti kita minta sikapnya pemerintah China, pemerintah Indonesia seperti apa sikapnya," bebernya.

"Kalau kita bawa ke sini wah ngeri lah. Saya berarti bawa penyakit ke sini, saya enggak mau berkontribusi," lanjutnya.

Dari 300 pekerja tersebut, Chandra menjelaskan jabatannya beragam, ada yang pada level manajemen, supervisor, hingga engineer.

Ia mengaku proses pekerjaan proyek kereta cepat tidak begitu terdampak. Pasalnya masih banyak pekerja yang menggantikan pekerjaan para tenaga kerja China.

"Pekerja kita totalnya sudah 14.000-an, dari China hampir 2.000, banyak masih," katanya.

Adapun untuk menggantikan 300 pekerja tersebut, dia mengaku sudah menyiapkan tambahan pekerja dari tenaga lokal Indonesia.

"Kan sekarang tidak semuanya pulang. Termasuk komandan komandannya juga pada nggak pulang. Tetap menjalankan. Memang ada pengaruh tapi kita coba penuhi dari tenaga kerja lokal," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)