https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/02/01/8768cd11-fa20-40f1-9e27-bfe7643a97a8_169.png?w=715&q=90
Foto: Reuters

Dow Jones Terindikasi Melemah, tetapi Nasdaq Bakal Menguat

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka Amerika Serikat (AS) diperdagangkan melemah pada Jumat (31/01/2020) setelah investor mengukur ulang dampak virus Wuhan terhadap perekonomian dunia.

Pada pukul 07:10 waktu setempat (20:10 WIB) kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 124 poin, mengindikasikan pelemahan sebesar 135 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa untuk indeks S&P 500 juga melemah, tetapi Nasdaq 100 mengindikasikan penguatan di pembukaan berkat saham Amazon.

Komisi Kesehatan Nasional China pada Jumat mengonfirmasi bahwa virus Wuhan telah menjangkiti 9.692 orang, dan membunuh 213 orang lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan wabah virus Corona varian baru itu sebagai 'darurat global', karena wabah masih terus meluas ke 18 negara lain.

"Wabah virus Corona menambah tekanan lain terhadap prospek saham dalam jangka pendek," tutur Chief Global Strategist BCA Research Peter Berezin, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Biasanya, lanjut dia, virus yang bermutasi jadi kurang mematikan setelah membunuh inangnya karena juga membunuh dirinya sendiri. "Sayangnya, di sebuah dunia yang penuh dengan perjalanan massal, virus bisa menyebar ke seluruh dunia sebelum kehilangan potensinya."

Investor terindikasi memburu saham Amazon karena harga saham emiten teknologi tersebut melonjak 10% di pasar pra pembukaan. Perseroan melaporkan kinerja kuartal IV-2019 yang melampaui ekspektasi pasar ditopang bisnis komputasi awan (cloud).

Dari sisi fundamental, pelaku pasar bakal mencermati data pendapatan warga AS, belanja konsumen, dan belanja inti konsumsi personal periode Desember yang akan dirilis pukul 08:30 waktu setempat.

Demikian juga dengan data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/ PMI) Chicago yang mengindikasikan tingkat ekspansi sektor manufaktur, dan hasil final sentimen konsumen periode Januari.

TIM RISET CNBC INDONESIA





(ags/ags)