https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2020/01/31/2020_01_31-20_44_41_f574f10f925d312fa00244316f3f7fe1_960x640_thumb.jpg
Instagram Anterin.id

Diakuisisi MNC, Aplikasi Ojol Anterin Target Layani 100 Kota Tahun Ini

Pesaing Grab dan Gojek, Anterin, sudah beroperasi di 51 kota, dengan total 300 ribu mitra pengemudi.

by

Perusahaan layanan on-demand Anterin Digital Nusantara (Anterin) tengah dalam proses akuisisi oleh Grup MNC milik Hary Tanoe. Di tengah proses ini, perusahaan memasang target ekspansi yang agresif.

Co-founder sekaligus CEO Anterin Imron Hamzah menjelaskan saat ini perusahaannya sudah beroperasi di 51 kota yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. "Kami target bisa buka layanan di lebih dari 100 kota tahun ini," ujar dia kepada Katadata.co.id, Jumat (31/1).

Dari operasionalnya di 51 kota itu, Anterin sudah memiliki lebih dari 300 ribu mitra pengemudi. Sebagaimana saingannya, Grab dan Gojek, Anterin menawarkan layanan transportasi berupa sepeda motor dan mobil. "Tapi saat ini 90% motor," ujarnya.

(Baca: Para Penantang Gojek dan Grab di Bisnis Ojek Online )

Perusahaan juga menawarkan transportasi berupa mobil taksi. Layanan ini seiring kerja sama dengan Express Taxi tahun ini. "Ini untuk menambah flexibility dalam pilihan armada dan layanan," kata dia.

Selain ekspansi wilayah operasional dan jenis transportasi, perusahaan juga berencana memperkaya jenis layanan. Pada Maret tahun ini, Anterin akan meluncurkan layanan Food Delivery, Fresh Delivery, dan Last-Mile Delivery.

Anterin tengah dalam proses akuisisi oleh Indonesia Transport & Infrastructure (IATA), perusahaan dalam Grup MNC yang bergerak di bidang penerbangan dan infrastruktur. Imron membenarkan kabar tersebut. Namun, ia enggan membeberkan lebih dalam mengenai akuisisi itu. "Iya, yang jelas kami ini tumbuh organik," ujarnya.

(Baca: Muncul Aplikasi Baru Pesaing Gojek dan Grab, Mana yang Lebih Murah?)

Ketika ditanya soal model bisnis setelah akuisisi, Imron mengatakan modelnya akan hybrid. Artinya, keuntungan tidak hanya berbasis langganan (subscription based), tapi juga komisi (commission based).

"Ke depan, akan dinamis dan variatif. Tapi yang jelas benefit pengemudi akan lebih besar. Fokus kami mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan mitra driver," ujarnya.

Saat ini, Anterin tidak menggunakan skema berbagi keuntungan komisi dengan mitra pengemudinya, namun mitra pengemudi dikenakan biaya berlangganan aplikasi.

Rencananya, skema keuntungan komisi akan diterapkan Anterin untuk layanan barunya yaitu Food delivery, Fresh Delivery, dan Last-Mile delivery. Namun, keuntungan komisi Anterin didapat dari merchant, bukan dari mitra pengemudi.

Video Pilihan