Pesan Tersirat WHO : Jangan Panik Hadapi Coronavirus, Hanya Waspada

by
http://imgcdn.rri.co.id/thumbs/berita_779646_800x600_Corona2.jpg
Pesan Tersirat WHO : Jangan Panik Hadapi Coronavirus, Hanya Waspada

KBRN, Jakarta : Wabah virus Corona model baru dari kota Wuhan, provinsi Hubei China, sudah menelan 213 korban jiwa di seluruh Tiongkok dengan penyebaran ke setidaknya 9.320 orang di seluruh dunia, melebihi epidemi SARS selama periode satu tahun (2002-2003). 

Beberapa begara di dunia sudah mengevakuasi ratusan warganya dari China, khususnya kota Wuhan. Kekhawatiran semakin memuncak saat Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) mengumumkan keadaan darurat Internasional terkait wabah Coronavirus.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, infeksi terburuk diderita oleh negara yang lemah dalam penerapan sistem kesehatan di dalam negerinya sendiri. Demikian dilaporkan Alison Rourke yang dilansir The Guardian, Jumat (31/1/2020).

Seberapa Khawatir Para Ahli Terhadap Coronavirus?

Ada kekhawatiran bahwa Coronavirus mungkin menyebar lebih luas selama liburan tahun baru Imlek, sepekan dalam satu bulan, sejak 245 Januari lalu. Jutaan orang China melakukan perjalanan pulang untuk merayakannya, tetapi perayaan tersebut sebagian besar telah dibatalkan dan Wuhan serta kota-kota lainnya di Tiongkok berada dalam isolasi.

BACA JUGA: Update Coronavirus : Korban Tewas Jadi 213 Orang di Tiongkok, WHO Rilis Global Emergency

Pada saat ini, tampaknya orang dengan kesehatan yang buruk berada dalam risiko terbesar, awalnya seperti terkena gejala flu. Kekhawatiran utama adalah kisaran keparahan gejala dimana beberapa orang tampaknya hanya menderita penyakit ringan, padahal sebenarnya menuju pada sesuatu yang sangat buruk, yakni gejala pneumonia, kemudian meninggal dunia akibat berhentinya fungsi beberapa organ tubuh. 

Ini semakin diperburuk karena ternyata sangat sulit menentukan jumlah sebenarnya yang terinfeksi serta tingkat penularan antar manusia. Tetapi pihak berwenang China telah mengambil langkah kuat untuk menghentikan penyebaran karena kekhawatiran bahwa virus bisa menjadi lebih kuat daripada yang muncul sejauh ini.

Kapan Anda Harus Memeriksakan Diri Saat Gejala Awal?

Awal dari mulai berkembangnya virus Corona memang seperti flu. Anda bakal merasa demam, badan tidak enak, suhu tubuh meninggi, serta batuk-batuk hingga menimbulkan rasa nyeri pada tenggorokan. 

Mengenai kapan harus memeriksakan diri jika terkena gejala seperti itu, kecuali jika Anda baru-baru ini bepergian ke China atau melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus, Anda harus memperlakukan gejala batuk atau pilek seperti biasa. 

BACA JUGA: WHO Bagikan Enam Cara Sederhana Melindungi Diri dari Coronavirus

National Health Service (NHS), program layanan kesehatan masyarakat di Britania Raya menyarankan bahwa pada umumnya tidak perlu mengunjungi dokter untuk batuk kecuali jika itu persisten atau Anda memiliki gejala lain seperti sakit dada, kesulitan bernapas atau Anda merasa sangat tidak sehat.

Mengapa Coronavirus Dinilai Lebih Buruk dari Influenza Normal?

Belum bisa diketahui betapa berbahayanya virus Corona baru ini, dan tidak akan pernah mengetahuinya sampai lebih banyak data masuk. Data sebelumnya, dengan delapan puluh satu kematian dari 2.827 kasus yang dilaporkan merujuk pada tingkat kematian sebesar 3%. 

Namun, ini mungkin terlalu tinggi karena mungkin ada kumpulan orang yang jauh lebih besar yang telah terinfeksi oleh virus tetapi belum menderita gejala cukup parah untuk pergi ke rumah sakit, sehingga belum dihitung dalam data. 

Sebagai perbandingan, flu musiman biasanya memiliki tingkat kematian di bawah 1% dan diperkirakan menyebabkan sekitar 400.000 kematian setiap tahun secara global. SARS memiliki tingkat kematian lebih dari 10%. Kunci lain yang tidak diketahui, dimana para ilmuwan harus mendapatkan ide yang lebih jelas dalam beberapa pekan mendatang, adalah seberapa menular virus Corona itu. 

BACA JUGA: Rantai Penularan Coronavirus : Hewan Liar - Manusia - Sesama Manusia

Perbedaan penting adalah bahwa tidak seperti flu, tidak ada vaksin untuk virus Corona baru, yang berarti lebih sulit bagi anggota populasi yang rentan seperti orang lanjut usia (lansia) atau mereka yang memiliki masalah pernapasan atau kekebalan tubuh, untuk melindungi diri mereka sendiri. 

Cuci tangan dan jauhi orang jika Anda merasa tidak sehat itu penting. Salah satu langkah yang masuk akal adalah mendapatkan vaksin flu, yang akan mengurangi beban pada layanan kesehatan jika wabah berubah menjadi epidemi yang lebih luas.

Haruskah Manusia Panik dengan Coronavirus?

Jawabannya, Tidak. Penyebaran virus di luar Tiongkok mengkhawatirkan tetapi bukan perkembangan yang tidak terduga. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mendeklarasikan wabah sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional. Dan seperti dugaan kami, akhirnya memang terjadi, keadaan wabah Coronavirus di China sudah menjadi dasar utama WHO menjadikan sebagai global emergency.

Dengan ditetapkan sebagai darurat Internasional, artinya bukan berarti dunia akan kiamat, karena justru seluruh warga dunia akan waspada, sehingga virus tidak akan menyebar. Ini sama saja dengan memperkecil lingkaran virus hingga nantinya akan berada di China saja. Mengerti filosofinya, bukan? Karena WHO tidak sembarangan menempatkan situasi global emergency jika tidak ada maksud dan tujuan dibalik itu.

Masalah utama adalah bagaimana menularnya virus Corona baru ini di antara orang-orang dan proporsi apa yang menjadi sakit parah dan berakhir di rumah sakit. Seringkali virus yang menyebar dengan mudah cenderung memiliki dampak yang lebih ringan.

Petugas kesehatan bisa beresiko jika mereka tiba-tiba menemukan seseorang dengan gejala pernapasan yang telah bepergian ke daerah yang terkena dampak. Secara umum, Coronavirus tampaknya paling parah memukul orang tua, dengan beberapa kasus pada anak-anak.

Sumber : Sarah Boseley, Hannah Devlin and Martin Belam/The Guardian
Foto : Getty Images/Kevin Frayer/TheGuardian