https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/american-airlines-3a8d9e2egimbkd11e04p34.jpg

Serikat Pekerja Pilot American Airlines Minta Pengadilan Hentikan Penerbangan ke China

Hidayatullah.com–Serikat pekerja pilot American Airlines hari Kamis (30/1/2020) meminta pengadilan agar menghentikan penerbangan ke China dan menyuruh para anggotanya agar tidak terbang ke sana disebabkan wadah coronavirus.

Allied Pilots Association, yang mewakili 15.000 pilot di Amerika Serikat, meminta pengafilan distrik di negara bahian Dallas agar mengeluarkan surat perintah pemberhentian penerbangan ke China segera. Serikat pekerja mengutip deklarasi para pakar kesehatan internasional bahwa wabah virus itu merupakan darurat kesehatan masyarakat.

“Keselamatan dan kesejahteraan kru dan para penumpang kami selalu menjadi prioritas tertinggi – pertama, terakhir dan selalu,” kata presiden serikat pekerja itu Eric Ferguson dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Associated Press.

Ferguson menekankan bahwa beberapa maskapai internasional sudah menghentikan penerbangan ke China. Tokoh-tokoh serikat pekerja meminta manajemen American Airlines mengambil langkah serupa. Namun, karena sampai detik ini langkah tersebut belum diambil, maka mereka mengajukan tuntutannya ke pengadilan.

Seorang jubir maskapai itu mengatakan pihak perusahaan mengetahui adanya tuntutan ke pengadilan itu.

“Kami terus melakukan kontak dengan Centers for Disease Control and Prevention dan para pejabat kesehatan publik global guna memastikan kami mengambil semua tindakan berjaga-jaga yang diperlukan demi pelanggan dan anggota tim kami,” kata jubir American Airlines Joshua Freed.

American hari Rabu mengumumkan bahwa pihaknya akan menghentikan sementara penerbangan antara Los Angeles dan Beijing serta Shanghai mulai 9 Februari antara Dallas-Fort Worth International Airport dan Beijing, Shanghai, serta Hong Kong atau antara Los Angeles dan Hong Kong.

Freed mengatakan bahwa pihak perusahaan akan melakukan perubahan kebijakan sesuai dengan perubahan keadaan berkaitan dengan wabah coronavirus tersebut.*