https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/04/25/ba6862ec-aeee-4b27-83d6-6573b8533901_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Skutik Honda X-ADV (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kuasai Pasar 87%, Skutik 'Bunuh' Motor Bebek

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan motor berjenis skuter matic (skutik) diperkirakan masih akan menjadi primadona penjualan motor di tahun 2020 ini. Pada 2019 lalu, penjualan motor di jenis ini mencapai 87% dari total penjualan keseluruhan motor yang mencapai 6,48 juta unit. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto menyebut, kenaikan penjualan motor berjenis matic karena ada perubahan selera di masyarakat.

"Shifting luar biasa sejak awal matic ada di tahun 2000an. Sekarang posisi matic market share sekitar 87%. Sport 5,9% dan 7,1% di underbone atau kita kenal motor bebek," ungkap Hari dalam Power Lunch, CNBC Indonesia, Kamis (30/01/2020).

Kondisi ini sangat berbeda dengan awal tahun 2000 lalu, dimana sebelum kemunculan motor matic, motor bebek adalah raja penjualan motor. Yang bisa diliat dari dominasinya di jalanan. "Kebalikannya, matic sekarang (yang dominan)," sebut Hari.

Fakta di atas adalah untuk fenomena yang ada di Indonesia. Namun untuk motor yang di ekspor keluar negeri pun tidak jauh berbeda. Angka penjualan ekspor motor dari Indonesia masih didominasi motor berjenis matic, dengan market share 74%.

"Kenapa bisa seperti ini? Karena pasar Indonesia 87% dari 6,4 juta matic, sehingga harganya punya daya saing. (Alasan) kedua kita memenuhi compliance terhadap aturan (standar) di internasional," sebut Hari.

Hingga kini, ada beberapa negara yang menjadi tujuan dominan dari hasil ekspor penjualan motor di Indonesia. Misalnya di Asia Tenggara, Amerika Latin, Afrika Barat serta Eropa. "Karena tren mereka (Eropa) sekarang gunakan cc rendah, di bawah 150cc juga meningkat," sebutnya.

Di tahun 2020 ini, AISI menargetkan penjualan ekspor motor mencapai 1 juta unit. Naik sekitar 25% dari angka di tahun 2019 lalu, dimana penjualan mencapai 810 ribu.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)