Tata Cara Salat Bagi Orang Sakit, Wajib Selama Akal Masih Sadar

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144365/670x335/tata-cara-salat-bagi-orang-sakit-wajib-selama-akal-masih-sadar.jpg
ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Salatmerupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mendapat ridha Allah SWT. Tentu sebagai umat Islam tidak boleh meninggalkan salat, meski hanya satu waktu.

Di tengah kondisi sakit pun, salat masih bisa dikerjakan. Sebab Allah memberi keringanan kepada orang sakit untuk menjalankannya. Keringanan yang dimaksud ialah mengenai tata cara salatnya.

Berikut tata cara salat bagi orang sakit, yang dirangkum dari berbagai sumber:

1 dari 5 halaman

Salat Bagi Orang Sakit

Dalam kondisi sakit terkadang membuat seseorang menjadi susah untuk berdiri hingga tidak mampu melakukan gerakan salat. Ajaran agama Islam berusaha memudahkan umatnya untuk dapat beribadah dengan tenang, tulus ikhlas, dan merasa dekat dengan Allah.

Tata cara salat bagi orang sakit, berbeda dengan gerakan salat biasanya. Sesuai yang tercantum dalam kitab suci Al-Quran, surah al-Baqarah ayat 185, Allah berfirman : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu

Sehingga menunaikan salat bagi orang sakit tetap wajib hukumnya, selama masih berakal dan sudah baligh. Seperti yang telah Rasulullah sabdakan,

Catatan amal diangkat dari tiga jenis orang: orang yang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia baligh, dan orang gila hingga ia berakal (HR. An Nasa-i no. 7307, Abu Daud no. 4403, Ibnu Hibban no. 143, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al-Jami no. 3513).

2 dari 5 halaman

Tata Cara Wudhu atau Bersuci Bagi Orang Sakit

  1. Wajib bagi orang yang sakit untuk mandi, sebagai bentuk membersihkan diri dari hadats besar lalu berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil.
  2. Jika tidak mampu mengambil air wudhu karena suatu halangan atau khawatir sakitnya akan bertambah parah, maka diperbolehkan tayamum.
  3. Tata cara tayamum : membaca niat tayamum, lalu menepuk kedua tangan pada area yang suci. Kemudian mengusap wajah serta tepukan kedua untuk mengusap tangan.
  4. Apabila orang yang sakit tidak mampu melakukan tayamum dan wudhu, dapat dibantu ditayamumkan oleh orang lain. Seseorang yang menepukkan dan mengusapkan pada orang yang sakit. Begitu pula dengan cara mewudhukannya.
  5. Apabila orang yang sakit memiliki luka atau di gips, maka usapkan air cukup sekali saja sebagai ganti membasuhnya.
  6. Pastikan orang yang sakit menggunakan pakaian yang bersih ketika akan menunaikan salat. Tidak terkena najis atau kotoran yang bisa membatalkan. Jika tidak memungkinkan, maka bisa salat seadanya.
  7. Salat di tempat yang suci juga, jika ada najis sebaiknya diganti atau dibersihkan. Bisa juga menghamparkan kain bersih untuk alas salatnya.

3 dari 5 halaman

Tata Cara Salat Bagi Orang Sakit

Sebaiknya salat tepat pada waktunya, karena sudah dipermudah dengan cara wudhu yang diganti tayamum serta gerakan salat yang lebih ringan.

Jika orang sakit merasa kesulitan akan hal tersebut, diperbolehkan pula untuk mengerjakan salat dengan jama taqdim. Seperti menggabungkan salat Zuhur dan Ashar di waktu tanda adzan Zuhur.

Selanjutnya tata cara salat bagi orang sakit sedang dalam perawatan di luar negeri, diperbolehkan pula untuk menunaikan dengan cara menqashar salat. Sehingga bisa melakukan salat Zuhur, Ashar, dan Isya cukup 2 rakaat.

4 dari 5 halaman

Salat Posisi Duduk

  1. Kalau tidak sanggup berdiri, boleh mengerjakan sambil duduk sambil menghadap kiblat. Bisa duduk layaknya duduk di antara dua sujud atau duduk sambil meluruskan kaki. Tergantung pada sakit yang di derita.
  2. Cara mengerjakan gerakan ruku ialah dengan duduk membungkuk sedikit. Gerakan tangan sama layaknya salat biasanya.
  3. Cara mengerjakan sujud, bisa dengan cara sujud biasanya. Kecuali bagi yang salat dengan meluruskan kaki, gerakan ruku bungkuknya lebih sedikit daripada bungkuk dalam sujud.

5 dari 5 halaman

Salat Posisi Tidur

  1. Jika orang sakit tidak dapat mengerjakan salat dengan duduk, boleh menunaikannya dengan posisi tidur terlentang wajah menghadap kiblat, dan posisi bantal lebih tinggi.
  2. Cara mengerjakan ruku cukup menggerakkan kepala ke muka atau sedikit menekuk.
  3. Cara mengerjakan sujud dengan menggerakkan kepala lebih dalam ke muka atau lebih ditundukkan. Jikalau ada sakit yang menghalangi kedua gerakan tersebut, semisal leher di gips. Orang sakit bisa melakukan dengan isyarat mata yang dibuka dan ditutup sebagai ganti gerakan.
  4. Posisi tidur juga bisa dengan cara badan miring ke kanan atau ke arah kiblat. Gerakan ruku dan sujud pun sama.
  5. Jika semua cara di atas tidak memungkinkan sama sekali, orang sakit bisa menunaikan salat dalam hati, selama akal dan jiwa masih ada.
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144365/content_images/670x335/20200131115913-1-ilustrasi-sholat-009-kurnia-azizah.jpg

2020 Merdeka.com

[kur]