Ayah dan Adik Dikarantina karena Corona, Remaja China Tewas di Rumahnya
by Novi ChristiastutiAyah dan Adik Dikarantina karena Corona, Remaja China Tewas di Rumahnya
Novi Christiastuti - detikNews Jumat, 31 Jan 2020 11:11 WIB 0 komentar SHARE URL telah disalin
Beijing -
Sungguh memilukan! Seorang remaja putra di Provinsi Hubei, China ditemukan tewas di rumahnya setelah ditinggal ayah dan adik laki-lakinya yang dikarantina selama enam hari karena diduga terinfeksi virus corona. Remaja putra berusia 17 tahun ini diketahui menderita cerebral palsy.
Seperti dilaporkan Beijing Youth Daily dan dilansir The Star, Jumat (31/1/2020), remaja bernama Yan Cheng (17) itu tinggal bersama adiknya yang berusia 11 tahun dan ayahnya, Yan Xiaowen (49), yang bekerja di kota Wuhan, yang menjadi pusat wabah virus corona. Pada 17 Januari lalu, ketiganya mudik ke desa mereka di Huahe.
Namun pada 24 Januari, sang ayah dan adiknya yang menderita autisme, harus dikarantina di sebuah pusat perawatan medis setelah menunjukkan gejala-gejala terinfeksi virus corona, seperti demam, kesulitan bernapas dan batuk-batuk. Yan Cheng yang lumpuh ini ditinggal sendirian di rumah.
Cerebral palsy merupakan kondisi neurologis yang disebabkan oleh kerusakan otak dan berdampak pada kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan serta postur.
Khawatir dengan kondisi Yan Cheng, sang ayah meminta bantuan via Weibo, semacam Twitter di China, pada Selasa (28/1) waktu setempat. Namun sayangnya, Yan Cheng ditemukan telah meninggal dunia keesokan harinya.
Para pejabat desa setempat mengklaim bahwa Yan Cheng mendapatkan makanan pada 24 Januari dan 26 Januari. Disebutkan juga bahwa Yan Cheng sempat diperiksa oleh seorang dokter di desa tersebut pada 28 Januari lalu. Hal tersebut disampaikan sang ayah via postingan Weibo-nya.
Selanjutnya Halaman 1 2 china virus corona cerebral palsy
0 komentar SHARE URL telah disalin