Begini Persiapan Evakuasi WNI di Wuhan China
by Munjir PermanaKBRN, Jakarta : Keseriusan Pemerintah dalam menangani Evakuasi WNI dari daerah isolasi bencana virus Corona disinggung saat Raker Komisi 1 DPR RI dengan Kemenhan, Kemenlu, TNI dan BNPB (30/1/2020).
Meskipun agenda utama Rapat mengenai persetujuan pengiriman bantuan dan pasukan TNI terkait bencana kebakaran hutan di Australia, komisi I juga mempertanyakan langkah kongkrit pemerintah terkait rencana pemulangan WNI dari Tiongkok yang melibatkan pesawat milik TNI dan Diplomasi Kemlu.
Wakil Ketua Komisi I yang membidangi urusan luar negeri dan pertahanan, Teuku Riefky Harsya seperti dalam siaran pers yang diterima RRI, Jumat (31/1/2020) mengatakan, pemerintah harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk proses evakuasi agar berjalan lancar.
"Sambil menunggu ‘lampu hijau’ dari pemerintah Tiongkok untuk evakuasi WNI di Wuhan, Kami minta Pemerintah pastikan sejak awal kebutuhan operasional penggunaan 3 pesawat milik TNI AU yang akan digunakan untuk pemulangan WNI termasuk mahasiswa asal Aceh," kata Riefky.
"Faktanya, dalam menjalankan tugas operasi militer selain perang, TNI sering terkendala karena terlambatnya dukungan dana operasional dari Pemerintah," tambah Politisi dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI Daerah Pemilihan Aceh itu.
Sebelumnya, pada Raker tersebut, Panglima TNI, Hadi Tjahjono menyampaikan keterlambatan gerak TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) selama ini dikarenakan ketiadaan pos ‘dana contigency’ TNI.
Penugasan OMSP tersebut sesuai dengan amanat UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI yang menjelaskan bahwa salah satu tugas pokok TNI selain menjaga kedaulatan adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Kerahkan Tiga Pesawat
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto pada sebelumnya menyatakan, TNI Angkatan Udara telah menyiapkan 2 pesawat Boeing 737 dan 1 pesawat C130 Hercules dan batalion kesehatan untuk mengevakuaisi WNI dari Wuhan, Tiongkok.