https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-penanganan-wabah-virus-corona-di-semarang_20200130_202050.jpg
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Petugas medis berjaga di dalam ambulan yang akan mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

Geger dan Panik karena Virus Corona, 3.000 Warga Hong Kong Tertipu Jual Beli Online Masker

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah kepanikan dan ketakutan akan wabah Virus Corona di Hong Kong, pihak berwajib menemukan beberapa laporan adanya penipuan terkait oknum yang memanfaatkan tingginya permintaan masker di Hong Kong.

Otoritas Hong Kong telah memeringatkan kepada publik agar lebih berhati-hati dan teliti dalam membeli masker.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Jumat (31/1/2020), setelah berlangsungnya wabah Virus Corona, polisi telah menerima beberapa laporan tentang penipuan jual beli online masker melalui sosial media.

Korban mengaku dirinya tidak menerima masker yang diinginkan setelah melakukan pembayaran.

Kepolisian mengatakan mereka menerima laporan dari sebuah bank tentang 3.000 orang melakukan transaksi jual beli masker online yang harganya berkisar mulai dari ratusan dollar Hong Kong atau ratusan ribu rupiah hingga ribuan dollar Hong Kong atau jutaan rupiah.

Transaksi tersebut dilaporkan tidak berjalan sebagaimana mestinya, konsumen tidak dapat menghubungi pembeli.

Buntut dari kasus tersebut adalah, pihak bank melakukan pembekuan rekening penjual.

Pada kasus lain, petugas bea dan cukai mengamankan 68.000 buah masker tidak resmi.

Petugas belum memastikan apakah masker ilegal tersebut efektif atau tidak.

Namun petugas telah menemukan kejanggalan pada tanggal kadaluarsa masker tersebut yang jatuh dua bulan lagi di bulan maret.

Baca Selengkapnya >>>