Menteri ESDM Minta Pembangkit Tua Diganti EBT, Ini Kata PLN

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/25/36677975-63ad-420c-a94b-b84d6a7eec6b_169.jpeg?w=700&q=80
Foto: Hasrul Nawir

Jakarta -

Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta agar pembangkit listrik tua diremajakan dan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Pembangkit itu tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian. Namun, pihaknya menyatakan berkomitmen mendukung porsi EBT dalam bauran energi menjadi 23%.

"Itu sedang di-review terkait EBT, kita mendapat mandat untuk menaikkan porsi EBT kita dari 12% ke 23% tahun 2025. Dan kami komitmen itu, jadi kita akan siapkan semua inisiatif agar porsi EBT meningkat menjadi 23% di tahun 2025," paparnya di Kantor Pusat PLN Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Dia mengatakan, EBT sendiri banyak jenisnya seperti tenaga surya, angin maupun panas bumi. Dia bilang, PLN sendiri berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Cirata yang terbesar di Asia Tenggara.

"Kementerian sudah dengar kemarin tanda tangan di Abu Dhabi untuk pendirian PLTS terapung di Cirata. Itu berapa 145 MW, itu mudah-mudahan akan menjadi satu PLTS terapung terbesar di Asia TEnggara tapi itu kan hanya satu contoh," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, sejumlah pembangkit listrik tua akan diremajakan. Pembangkit yang akan diremajakan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).

Dalam paparannya, saat ini sedang dilakukan inventarisasi oleh PLN untuk digantikan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), termasuk rencana kerjanya.

Lanjut Arifin, total PLTU yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 23 unit dan tersebar di 7 provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Total kapasitasnya 5.655 megawatt (MW).

Kemudian, untuk PLTGU di atas 20 tahun sebanyak 46 unit yang terletak di 5 provinsi, yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Total kapasitasnya 5.912 MW

Simak Video "Siswa di Ponorogo Bikin Pembangkit Listrik Bertenaga Bayu"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)