Jelang Voting Pemakzulan Trump, Delegasi Amerika Kunjungi Ukraina
by Non Koresponden , Istman Musaharun PramadibaTEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengunjungi Ukraina menjelang voting pemakzulan Presiden Amerika Donald Trump yang akan berlangsung di Senat AS pada Jumat ini, 31 Januari 2020. Kedatangannya ke Ukraina untuk memastikan bahwa hubungan kedua negara dalam kondisi baik walaupun Ukraina disebut-sebut dalam sidang pemakzulan Trump.
"Pompeo menyakin kan Ukraina bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan dukungan untuk menghentikan agresi Rusia," sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi pemerintah Ukraina yang dikutip kantor berita Reuters.
Sidang pemakzulan Trump yang berlangsung beberapa hari terakhir dipicu dugaan bahwa Trump telah menyalahgunakan wewenangnya dalam menunda bantuan militer untuk Ukraina. Trump, dalam dakwaannya, disebut menunda bantuan tersebut untuk memaksa Ukraina memata-matai Joe Biden, kandidat rivalnya di Pemilu 2020 nanti.
Detil soal penahanan bantuan itu belum terungkap sepenuhnya di sidang pemakzulan Trump. Kubu Republikan menghalangi langkah kubu Demokrat untuk mendorong pemanggilan saksi kunci, John Bolton. Bolton, yang merupakan mantan penasihat keamanan nasional, mengklaim tahu detil dari penyebab penahanan bantuan militer ke Ukraina tersebut.
Ukraina sendiri memang bergantung banyak pada bantuan militer dari Amerika untuk bertahan dari agresi Rusia. Salah satunya, untuk membeli misil anti-tank, Javelin, untuk memukul mundur Rusia pada perang yang sudah membunuh 13.000 orang tersebut.
Pompeo menjelaskan, kedatangannya sepenuhnya untuk menyakinkan Ukraina bahwa Amerika mendukung kedaulatan mereka. Adapun perihal sidang pemakzulan Trump dan dugaan Ukraina dipaksa untuk memata-matai Biden, ia menyebut hal itu bukan agendanya.
"Saya tidak ingin berbicara tentang individu tertentu," ujarnya menegaskan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah menegaskan bahwa Ukraina tidak memiliki sangkut paut dengan sidang pemakzulan Trump. Ia mengaku sudah "lelah" dengan hal itu.
REUTERS | ISTMAN MP