Sandiaga Tentang 100 Hari Jokowi-Maruf: Erick Thohir Tugasnya Berat Banget Ya

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144333/670x335/sandiaga-tentang-100-hari-jokowi-maruf-erick-thohir-tugasnya-berat-banget-ya.jpg
Erick Thohir. ©2019 Instagram Erick Thohir

Merdeka.com - Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menilai tugas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di masa 100 hari Jokowi-Ma'ruf tidak mudah. Di awal kepemimpinan Menteri Erick, banyak perusahaan pelat merah yang bermasalah.

"Erick tugasnya berat banget ya, jadi saya doa buat beliau," kata Sandiaga Uno di Hotel Kempinski, Jakarta, Kemarin.

Banyak sektor keuangan perusahaan bermasalah, seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero). Belum lagi masalah lain di tubuh maskapai penerbangan negara, PT Garuda Indonesia (Persero).

"Itu tiba-tiba muncul di awal tugasnya Mas Erick," ujar Sandi, sapaanya.

Berbagai masalah ini kata Sandi, pernah diungkapkan dirinya saat menjadi calon wakil presiden pada gelaran pilres 2019 lalu. Kala itu dia mengaku sudah mengingatkan pemerintah untuk memperbaiki dan memilih pemimpin perusahaan yang berintegritas.

"Benteng ekonomi kita itu adalah BUMN dan buffer ekonomi rakyat itu dari BUMN," kata Sandi.

Sehingga, Sandi menilai terlalu dini jika menilai kinerja Erick Thohir di 100 hari pemerintahan Jokowi-Maruf. "Dia mau BUMN-nya lincah, langsing, terus BUMN-nya itu memberikan kesempatan," katanya.

BUMN, kata Sandi, harus jadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Membuka lapangan kerja sehingga bisa mengurangi pengangguran yang jadi masalah klasik.

Reformasi terhadap perusahaan negara pun harus terus dilakukan sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Terkait kasus yang terjadi di Jiwasraya, Sandi menilai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu dievaluasi. Sebab, OJK memang bertugas memantau perusahaan jasa keuangan.

"Terus terang menurut saya OJK harus refleksi, anything signifikan fundamental the last for five years," tutur Sandi.

Ini perlu dilakukan untuk memastikan capital market Indonesia lebih transparan, akuntabel. Serta tak dijadikan arena untuk menggoreng saham. "Dan saya apresiasi kerja dari kejaksaan," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Erick Thohir dan Sandiaga merupakan rekan lama sesama pengusaha. Keduanya memiliki kedekatan personal meski pernah berbeda pandangan politik pada pilpres 2019 lalu.

1 dari 1 halaman

100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin: Bersih-Bersih BUMN

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144333/paging/540x270/100-hari-kerja-jokowi-maruf-amin-bersih-bersih-bumn.jpg

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah genap 100 hari. Banyak kejadian menarik selama periode tersebut. Salah satunya aksi bersih-bersih Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di perusahaan negara.

Menteri Erick sempat berujar bahwa keinginan bersih-bersihnya untuk menjaga nama baik BUMN. Dia menegaskan bahwa prinsip good corporate governance (GCG) harus benar-benar diterapkan. Sehingga tidak hanya sebatas jargon.

"Saya tidak mau yang namanya good corporate governance di BUMN hanya sebuah lip service, sudah banyak sekali hal-hal yang juga terjadi yang saya rasa kurang baiklah buat citra BUMN tanpa menyalahkan," tegas dia.

"Kita harus cari hal yang positif yang saling membangun saling bersinergi sehingga tadi ada target-target bahwa kita harus menjadi kompetisi," lanjut dia.

Menteri Erick pun menegaskan peran BUMN sebagai agen perubahan yang menjadi motor penggerak tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia. "Sekarang bukan lagi kabinet kerja tapi Indonesia maju. Ini sebuah hasil yang diharapkan nyata untuk rakyat Indonesia," ungkapnya.

[bim]

Baca juga:
Sandiaga Soal 100 Hari Jokowi-Maruf: Belum Terlihat Perbaikan di Pertumbuhan Ekonomi
Jokowi: Tidak Ada 100 Hari, Semua Berkelanjutan